MOROWALI UTARA, MERCUSUAR – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Dr. H. Mun’im Godal menyebutkan pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi intensif bersama pihak Imigrasi, terkait persiapan pemberangkatan ibadah haji tahun ini.
“Sebagai langkah awal persiapan haji, kita melakukan kerja sama dengan pihak Imigrasi, kaitannya masih ada calon jemaah kita yang belum memiliki paspor, supaya dalam pembuatan bisa dipermudah. Apalagi sudah ada yang melunasi di 2020, 2021, 2022,” jelas Mun’im, saat dihubungi, Rabu (23/2/2023).
Hal itu dilakukan, kata dia, agar dalam tahapan-tahapan selanjutnya dapat lebih mudah, karena paspor merupakan salah satu syarat utama jemaah dapat terbang menuju tanah suci.
“Mohon doanya, mudah-mudaha semuanya lancar tidak ada halangan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI bersama Komisi VIII DPR RI telah menyepakati penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023 dengan besaran rata-rata Rp90.050.637,26 per jemaah haji reguler.
Dari total tersebut, Rp49.812.700,26 atau sebesar 55,3 persen dibebankan langsung kepada jemaah haji, atau yang dikenal dengan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Sementara Rp40.237.937 atau 44,7 persen sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Setelah adanya penetapan besaran rata-rata BPIH tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulteng, H. Ulyas Taha, meminta kepada CJH yang akan berangkat haji pada tahun ini, untuk segera mempersiapkan diri.
“Kepada calon jemaah haji hendaknya segera mempersiapkan segala hal, mulai dari kesehatan, dana pelunasan, perbanyak ibadah, dan tentu membaca buku manasik yang dikeluarkan oleh Kemenag,” pesan Ulyas, Rabu (15/2/2023). IEA