Pesparawi Perkuat Silaturahmi Lintas Gereja

Martinus Bonggili

PALU, MERCUSUAR – Kepala Bidang (Kabid) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Martinus Bonggili optimis pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Provinsi Sulteng, dapat berlangsung lancar dan sukses.

Ia menyatakan mendukung penuh pelaksanaan Pesparawi yang diagendakan berlangsung pada 1—4 Juli 2024, di Luwuk Kabupaten Banggai itu.

“Bidang Bimas Kristen turut mempersiapkan kepanitiaan, termasuk melakukan komunikasi baik di tingkat provinsi maupun daerah, serta komunikasi dengan Kemenag Pusat,” kata Martinus, di ruang kerjanya, Kamis (27/6/2024).

Martinus juga memuji kesiapan panitia daerah, yang sejak lima bulan lalu telah mempersiapkan diri, dan siap untuk gelaran Pesparawi tersebut.

“Mereka sudah mempersiapkan diri itu kurang lebih sekitar 5 bulan yang lalu, karena kami lakukan percepatan SK penentuan tempat, dengan harapan persiapan ini agar lebih mantap. Anggaran dari Pemerintah Daerah luar biasa, dan siap menerima sebagai tuan rumah di sana,” ujar Martinus.

Ia menegaskan, pelaksanaan Pesparawi bertujuan untuk memperkuat silaturahmi lintas Gereja, dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas puji-pujian sebagai bagian dari iman kekristenan.

“Pada Pesparawi, umat Kristen diajak memuji Tuhan, melakukan pujian yang seharusnya. Karena memuji Tuhan tidak dilakukan sembarangan, harus dipersiapkan. Umat Kristen, warga Gereja agar memahami bagaimana mempersembahkan puji-pujian yang benar dan yang baik di hadapan Tuhan. Kita tidak hanya sembarang memuji begitu saja tanpa ada nilainya, tanpa berkualitas,” tutur Martinus.

Pada Pesparawi tingkat Provinsi Sulteng, ada lima jenis lomba yang dipertandingkan, yakni Paduan Suara Anak (PSA), Paduan Suara Remaja/Pemuda (PSRP), Paduan Suara Wanita (PSW), Paduan Suara Pria (PSP), serta Paduan Suara Dewasa Campuran (PSDC).

Selain pelaksanaan lomba, turut digelar Musyawarah Daerah (Musda) yang akan menentukan tempat pelaksanaan Pesparawi serta persiapan keikutsertaan tingkat provinsi ke tingkat nasional.

“Seharusnya itu (Musda) dilakukan setiap kegiatan Pesparawi tingkat provinsi. Cuma beberapa tahun yang lalu ini ndak pernah dibuat. Ketika saya sudah dipercayakan di Bidang Bimas kristen, maka mau tidak mau itu saya sampaikan, harus kita lakukan karena itu bagian dari Pesparawi itu sendiri,” ungkapnya.

Partisipasi peserta yang ditargetkan mencapai 1.000 orang dari sejumlah kabupaten dan kota di Sulteng. Adapun daerah yang belum ikut adalah Kabupaten Buol dan Tolitoli, disebabkan Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) baru terbentuk di daerah tersebut.

“Utusannya tetap hadir, namun hanya sebagai peninjau,” imbuh Martinus. */IEA

Pos terkait