POSO, MERCUSUAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Poso tengah mempersiapkan pelaksanaan debat publik ketiga, bagi pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Poso, yang dijadwalkan akan digelar di Kota Wisata Tentena, pada 20 November 2024.
Komisioner KPU Poso Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM, Alfred Sabintoe yang dikonfirmasi membenarkan jika debat publik ketiga atau debat terakhir akan digelar di Tentena, tepatnya di gedung Mbanua Pogombo.
“Berbeda dengan debat publik pertama dan kedua yang digelar di Kota Poso, maka untuk debat ketiga atau debat terakhir ini, lokasinya akan digelar di Kota Tentena,” ujar Alfred.
Menurutnya, ada beberapa poin yang menjadi pertimbangan KPU Poso, sehingga debat terakhir digelar di Tentena. Di antaranya, kata Alfred, wilayah Pamona Bersaudara yang masuk dalam Daerah Pemilihan II (Dapil II), memiliki jumlah daftar pemilih terbanyak jika dibandingkan Dapil lainnya.
“Kita ingin menjangkau para pemilih atau simpatisan paslon dari berbagai wilayah, agar mereka bisa menyaksikan langsung debat publik para kandidatnya. Sementara kita ketahui juga, Dapil II ini memiliki jumlah DPT terbanyak jika dibanding Dapil lainnya,” papar Alfred.
Pertimbangan lain, kata Alfred, adalah mengingat komposisi Paslon Bupati yang berkontestasi dalam Pilkada, semuanya berasal dari Dapil II.
“Sehingga bisa dipastikan para pendukung dan simpatisannya pasti banyak yang tersebar di Dapil II. Karena itu KPU ingin menghadirkan suasana debat secara langsung juga di sana. Karena sudah dua kali debat di Poso, maka debat ketiga ini kita buat di Dapil II Tentena,” jelas Alfred.
Untuk persiapan debat ketiga nanti, KPU sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang berwenang, termasuk dengan Pemerintah Daerah dan aparat keamanan, yang akan mengamankan jalannya debat publik ketiga agar berjalan aman dan lancar.
Alfred menjelaskan bahwa debat ketiga nanti mengambil tema menyelesaikan persoalan daerah dan meningkatkan layanan publik. Tema tersebut dijabarkan dalam empat subtema, yakni pemberdayaan UMKM dan ketenagakerjaan, reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, ketahanan pangan dan pelayanan kesehatan dan gizi.
“Empat subtema ini kemudian yang akan dirumuskan oleh tim panelis, yang selanjutnya akan menjadi pertanyaan bagi para kandidat seperti debat-debat sebelumnya,” pungkas Alfred. ULY