SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi berharap Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sigi dan para relawan sebagai tulang punggung organisasi PMI, agar meningkatkan kinerjanya dalam melakukan pelayanan kemanusiaan.
Hal itu dikatakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesramas Setdakab Sigi, Andi Ilham saat membacakan sambutan Bupati Sigi pada Musyawarah Kerja (Musker) PMI Sigi di Hotel Sutan Raja di Palu, Minggu (28/2/2021).
Dikatakannya, dalam melakukan pelayanan kemanusiaan harus berpedoman pada tujuh prinsip kepalang merahan, serta harus senantiasa tanggap terhadap kejadian dilingkungannya terutama bila ada bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia.
“PMI Sigi agar terus mengupayakan dan mempersiapkan masyarakat yang mampu mendeteksi dini bencana, terutama pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, yakni dengan melakukan pelatihan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat, serta sebagai tindak inisiatif/deteksi dini untuk mengurangi dampak bencana. Sehingga bila terjadi bencana alam, masyarakat telah mengenali dan bisa melakukan tindakan untuk mengurangi dampak bencana tersebut,” jelasnya Asisten II pada kegiatan yang turut dihadiri Perwakilan PMI Pusat, Asep; Dewan Pembina PMI Sigi, Hj Sitti Ulfah; Wakil Ketua PMI Sulteng Bidang Relawan, Hardi dan perwakilan Internasional Federation of Red Cross (IFRC), Refta.
Ketua PMI Sigi, Agus Rahmat Lamakarate menjelaskan bahwa musker tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan tahun 2020 dan merencanakan kegiatan yang akan dilakukan tahun 2021.
“Program kegiatan 2021, PMI Sigi bersama PMI Pusat dan Sulteng tetap konsentrasi membantu Pemkab Sigi dalam penanganan Covid-19,” katanya.
Namun demikian, lanjut dia, PMI Sigi juga terus berusaha membuat terobosan dan program-program pendampingan pemulihan ekonomi masyarakat melalui program Life Le Hood.
Ditambahkan Agus, tahun 2021 PMI Sigi kembali mendapat bantuan dari Irlandia melalui Irlandia Retcrost berupa bantuan untuk pelatihan Life Le Hood kepada masyarakat binaan PMI Sigi yang ada di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru.
Mengingat selama ini, Desa Jono Oge belum mendapatkan bantuan Life Le Hood seperti yang ada di desa-desa lainnya.
“Setelah mereka selesai dilatih, mereka akan diberikan bantuan alat sesuai keterampilannya, diberikan sertifikat dan bantuan untuk modal usaha,” jelasnya. AJI