PMII Poso Ajak Masyarakat Hormati Hasil Pemilu

Sejumlah anggota PMII Poso, saat berfoto di depan kampus, belum lama ini. FOTO: IST

POSO, MERCUSUAR – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Poso mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Poso, untuk menghormati hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal tersebut sebagai upaya merajut kembali persatuan dan rekonsiliasi bangsa.

Ketua PMII Poso, Annisa berharap masyarakat tidak terpicu dengan beragam dugaan mengenai pelanggaran Pemilu yang terus-terusan bermunculan, dan membuat narasi-narasi yang menumbuhkan kecemasan publik dan berpotensi memecah belah.

Ia menekankan, bahwa budaya bangsa Indonesia sangat kental dengan persaudaraan dan solidaritas yang tinggi. Jangan sampai, hanya karena agenda lima tahunan seperti Pemilu, lantas budaya tersebut luntur. 

“Sahabat-sahabat, sekalipun kita pribadi berbeda pilihan, mari kita tetap bersahabat dan menjaga Indonesia. Pastikan terus kita mengawal keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depannya,” kata Annisa, melalui keterangan tertulisnya, belum lama ini.

Annisa juga mengajak para pendukung peserta Pemilu, untuk tetap menjaga kondusifitas dan persatuan. Ia menegaskan, Indonesia adalah negara hukum, ketika ada ketidakpuasan dapat dilaporkan kepada pihak terkait.

Termasuk jika ada ketidakpuasan dalam hasil Pemilu, setiap warga punya hak untuk melaporkan segala bentuk pelanggaran tersebut namun harus berdasarkan bukti dan data. Kemenangan ataupun kekalahan dalam berkompetisi adalah hal yang wajar.

Menurutnya, yang lebih utama dari segala masalah bangsa adalah rekonsiliasi untuk merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Sedangkan Pemilu adalah agenda yang patut disyukuri, karena masyarakat di semua lapisan bisa menentukan hak pilihnya.

Proses demokrasi tersebut, lanjutnya, selaras dengan semangat membangun bangsa yang sama yaitu mewujudkan kedamaian, keadilan dan kesejahteraan. Demikian pula dengan Ikhtiar yang sudah sama-sama dilakukan.

“Kami mendorong dan mengajak masyarakat kembali mengingat, bahwa masih banyak prioritas lain selain Pemilu yang harus dikerjakan bersama-sama. Yuk, kita jadi generasi cerdas. Sekarang saatnya kita mengawal keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depannya, demi mewujudkan tatanan sosial yang demokratis,” tutup Annisa. */AMR

Pos terkait