PALU, MERCUSUAR – Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulteng melaksanakan Pendidikan Madrasyah Kader Nahdlatul Ulama (PMKNU), yang bertujuan menguatkan pemahaman kader NU mengenai ideologi ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja) serta komitmen kebangsaan.
PMKNU yang mengusung tema ‘mewujudkan ideologi aswaja dan penguatan komitmen kebangsaan bagi kepemimpinan Nahdlatul Ulama yang profesional di Sulteng’ tersebut, diikuti kurang lebih 70 peserta, di Palu, Kamis (30/5/2024).
Ketua Tanfidziyah PWNU Sulteng, Prof. Dr. Lukman Thahir mengemukakan bahwa PMKNU menjadi satu agenda prioritas organisasi untuk kaderisasi.
“Ini menjadi suatu prioritas dalam kaderisasi, yang menjadi fokus PWNU dan PBNU,” ujar Lukman.
PWNU Provinsi Sulteng berkolaborasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam melaksanakan PMKNU tersebut. Lukman menyatakan bahwa PMKNU merupakan kegiatan kaderirasi pertama yang dilaksanakan oleh PWNU Sulteng di tahun 2024.
“Dan ini akan terus kami laksanakan, sebagai salah satu kegiatan rutin tahunan,” sebutnya.
Ia meminta kepada kader di tingkat cabang atau di kabupaten dan kota di Sulteng, agar turut melaksanakan kegiatan kaderisasi di semua jenjang.
“Karena NU di Sulawesi Tengah tidak boleh tertinggal dengan NU di daerah lain. Oleh karena itu, kaderisasi harus terus digencarkan di semua jenjang tingkatan, dan badan otonomi NU,” ujarnya.
Lukman mengatakan bahwa dalam waktu dekat, PWNU akan melaksanakan pelatihan instruktur, setelah pelaksanaan kegiatan PMKNU.
“Mereka yang mengikuti pelatihan instruktur adalah para kader yang telah mengikuti PMKNU dan dinyatakan lulus,” ungkapnya.
Terkait hal itu, Ketua PBNU Bidang OKK dan Dewan Instruktur Nasional Kaderisasi, Muhammad Faesal menyatakan bahwa kaderisasi merupakan suatu keharusan, yang wajib dilaksanakan seluruh pengurus NU di semua jenjang tingkatan, serta badan otonom di lingkungan NU.
Faesal menerangkan dalam kaderisasi terdapat dua tipologi. Pertama, kaderisasi formal yaitu kaderisasi yang harus diikuti oleh kader Nahdlatul Ulama, salah satunya yaitu PMKNU. Kedua, kaderisasi nonformal yaitu kaderisasi yang dapat diikuti oleh semua warga NU.
Sementara itu, Ketua Panitia PMKNU, Dr. Sahran Raden mengapresiasi PBNU yang telah membantu dalam pelaksanaan PMKNU. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan PMKNU, yang dilaksanakan pada 30 Mei 2024 hingga 3 Juni 2024. */IEA