PALU, MERCUSUAR – Jumlah positif COVID-19 di Sulteng bertambah menjadi 215 kasus, menyusul adanya dua kasus baru yang berasal dari Kota Palu, Rabu (5/8/2020).
Selain penambahan dua kasus baru itu, juga ada satu pasien asal Kabupaten Morowali Utara (Morut) dinyatakan sembuh.
Jumlah 215 kasus dan 192 sembuh serta tujuh meninggal dunia, maka pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 16 orang. Ke 16 pasien tersebut tersebar di lima kabupaten dan kota, yakni Kota Palu, Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan (Bangkep), Donggala dan Kabupaten Morut.
Demikian data yang dirilis di laman resmi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulteng per Rabu 5 Agustus 2020 pukul 12.00 Wita.
Rincian 16 pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan, yakni Kabupaten Banggai sebanyak 10, semuanya menjalani isolasi mandiri. Kabupaten Bangkep dua orang, keduanya menjalani isolasi di fasilitas pemerintah kabupaten.
Kemudian Kabupaten Donggala dan Morut masing-masing satu orang, yang keduanya menjalani isolasi mandiri.
Sementara Kota Palu dua orang, keduanya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Madani.
SAMPEL PROSES LAB
Untuk sampel dalam proses laboratorium (lab) saat ini sebanyak 58 sampel. Sementara daerah transmisi lokal, meliputi Kota Palu, Kabupaten Buol dan Kabupaten Poso.
“CFR (Case Fatality Rate) Provinsi 3,26% (jumlah kasus dan kematian),” tertulis di keterangan.
POSITIF BARU SUAMI ISTRI
Dua pasien baru positif COVID-19 asal Kota Palu merupakan suami istri yang juga dosen di Universitas Tadulako. Keduanya terkonfirmasi positif COVID-19 melalui uji usap setelah melakukan perjalanan ke Kota Makassar, Provinsi Sulsel pekan lalu.
“Keduanya dosen di Universitas Tadulako. Hasil tes usap (swab) mereka baru keluar hari ini (Rabu, 5/8/2020), padahal sampel usapnya sudah di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu sejak empat hari lalu,” kata Kepala Dinkes Palu, dr Husaema, Rabu (5/8/2020) sore.
Menurutnya, suami istri yang tidak memiliki gejala awal COVID-19 itu sebelumnya telah melakukan pemeriksaan dengan tes cepat dan hasilnya non reaktif.
Ia juga heran pihak Labkes Dinkes Sulteng baru menyampaikan hasil usap keduanya empat hari setelah sampel tersebut diterima pekan lalu. “Tapi berdasarkan hasil tracking (pelacakan) tim surveilans keduanya tidak berinteraksi dengan siapapun. Setelah mereka sampai di Palu langsung ke rumah dan hanya di dalam rumah,” ujarnya.
Olehnya itu, ia yakin tidak akan terjadi penularan dan penyebaran COVID-19 melalui dua dosen aktif tersebut, hingga meminta warga agar tidak panik namun tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan. AGK/BOB/ANT