SIGI, MERCUSUAR – Potensi lahan pertanian Sulawesi Tengah (Sulteng), jika tidak ditunjang sumber daya manusia yang selalu mendapatkan tambahan pengetahuan terbaru, serta mengikuti perkembangan jaman, hasilnya tidak akan optimal.
“Karena itulah sejak Menteri Pertanian dijabat bapak Syahrul Yasin Limpo, langsung dicanangkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Kenapa demikian, pak menteri merasa tertantang kenapa swasembada hanya terjadi pada jaman pemerintahan pak Harto, yang secara teknologi dan varietas jauh tertinggal dari masa sekarang. Alhamdulillah kerja keras kita mendapatkan pengakuan dari lembaga dunia, IRRI, sebagai negara yang swasembada beras karena tiga tahun terakhir tidak melakukan impor,” kata Yesiah Ery Tamalagi selaku Staf Khusus Menteri Pertanian RI, di hadapan 75 petugas penyuluh lapangan (PPL) se Kabupaten Sigi, serta lima peserta dari daerah Napu, Rabu (9/11/2022) pagi.
Menurutnya, PPL merupakan ujung tombak keberhasilan program pertanian sebagai pasukan khusus Kementrian Pertanian dan dinas daerah setempat.
“Karena itulah, kawan-kawan PPL harus selalu mendapat tambahan pengetahuan terhadap potensi yang ada, termasuk bagaimana membuat pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan petani di tempatnya bertugas,” kata Yesiah Ery, sekaligus membuka acara bimbingan teknis pengelolahan lahan pengelolahan lahan kering mendukung produksi jagung di Sulteng.
Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Sulteng, Abdul Wahab menjelaskan, kegiatan di Kabupaten Sigi merupakan kegiatan yang kedua dilaksanakan, setelah sebelumnya dilakukan di Donggala.
“Di Donggala pesertanya malahan 150 orang, karena adik-adik mahasiswa yang sedang mengikuti Kampus Merdeka minta diikutkan karena materi bimtek dianggap menarik dan relevan. Materi Bimtek ini memang meliputi inovasi lahan kering menjadi penyuplai bibit unggul dan bermutu, sampai pada bagaimana nantinya jika mau membuat label sendiri, termasuk juga bagaimana pembuatan pupuk organik dengan cara yang paling baru,” jelas Abdul Wahab.
Bimtek di Kabupaten Sigi menghadirkan Kepala Balai Pertanahan Balitbangtan Kementan RI, Doktor Lydia, Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih serta dihadiri Kepala Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Sigi, Rahmat Iqbal Nurkhalish. */ JEF