DONGGALA, MERCUSUAR – Presiden Indonesian Diaspora Network Los Angeles (IDN-LA), Butce Lie mengunjungi Kabupaten Donggala untuk menyaksikan langsung proses pembuatan kain tenun atau sarung khas Donggala, dan melihat keindahan kawasan wisata Boneoge.
Sebelum melihat pembuatan sarung Donggala di Desa Limboro Kecamatan Banawa Tengah, terlebih dahulu Pj. Bupati Donggala beserta pejabat Forkopimda Donggala menerima secara resmi kedatangan Butce , di aula Kasiromu Kantor Bupati Donggala, Kamis (6/2/2025).
Butce Lie yang berdarah Tionghoa dan pernah tinggal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu menjelaskan sejarah berdirinya Congress Indonesian Diaspora (CID) yang pertama kali diselenggarakan di Los Angeles, Amerika Serikat pada 2012. Setahun kemudian, melalui CID-2 di Jakarta, terbentuklah Indonesian Diaspora Network Global (IDN-Global).
“Di Amerika Serikat terdapat 100 ribu diaspora Indonesia, dengan 60 ribu di Los Angeles. Kami berharap dapat turut mempromosikan pariwisata Indonesia,” ujar Butce.
Sementara Pj. Bupati Donggala, Moh. Rifani menyampaikan sejarah singkat Kabupaten Donggala dan menjelaskan sejumlah kegiatan pembangunan pada saat ini bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, salah satunya gencar mengembangkan kawasan pariwisata sunset city, untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Kabupaten Donggala, khususnya ke Donggala kota tua.
Butce Lie mengaku terkesan dan kagum saat mengunjungi tempat pengrajin tenun Sarung Donggala di Desa Limboro. Ia diantar Plh. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng, Mira Yuliastuti bersama Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Daerah (Deskranasda) Kabupaten Donggala, Asharrini Mastura.
Kedatangan Butce Lie disambut Kepala Disperindag Donggala, Hikma Lassa dan Kepala Desa (Kades) Limboro, dalam suasana penuh keakraban dengan suguhan aneka kuliner tradisional seperti jagung, ubi jalar, penja, tetu, kelapa muda dan lainnya.
Di sela kunjungan tersebut, Plh. Kepala Disperindag Sulteng, Mira Yuliastuti mengatakan kedatangan Butce merupakan kunjungan balasan pada kegiatan festival budaya di Amerika. Sehingga diharapkan bisa terpromosikan sarung Donggala, karena Butce memiliki jaringan yang luas di seluruh dunia.
Ketua Deskranasda Donggala, Asharrini Mastura juga menyampaikan harapannya agar produk tenun Donggala bisa menembus pasar mancanegara. Namun, ia juga berharap agar para penenun bisa melakukan inovasi terhadap tenun Donggala, misalnya dalam warna, corak dan motif yang lebih memenuhi pasaran luar negeri.
Hal senada disampaikan Kepala Disperindag Donggala, Hikma Lassa yang mengharapkan kunjungan tersebut bisa menjadi motivasi bagi masyarakat yang terkait dengan produksi sarung Donggala.
Demikian pula yang disampaikan Kepala Desa Limboro, Moh. Kifli yang menilai bahwa dengan kedatangan Butce Lie membuktikan masih kuatnya produk tradisional di Kabupaten Donggala. HID