Prevalensi Stunting Parmout Menunjukan Penurunan

  • Whatsapp
Badrun Nggai 3

PARMOUT, MERCUSUAR – Data profil kesehatan Provinsi Sulteng menunjukan bahwa penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) sebesar 8,6 persen selama periode satu tahun, yaitu dari 30,1 persen tahun 2018 menjadi 21,1 persen tahun 2019.

Sementara untuk balita berstatus westing terjadi penurunan 1,6 persen, dari 12,4 persen tahun 2018 menjadi 10,8 persen tahun 2019.

Demikian dikatakan oleh Wakil Bupati (Wabup) Parmout, Badrun Nggai saat rapat dalam rangka Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten melalui video conference di ruang Kerja Wabup, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, sebagai upaya dan mendukung program percepatan penanganan stunting Nasional, Pemkab Parmout telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi program kegiatan pada perangkat daerah sejak tahun 2019. Dimana Kabupaten Parmout ditetapkan sebagai salah satu lokus stunting oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dari 160 kabupaten/kota lokus stunting tahun 2019.

“Pemerintah daerah berharap penanganan stunting hendaknya menjadi komitmen kita bersama yang diwujudkan dalam program kegiatan dan partisipasi aktif seluruh masyarakat, pemerintah, media masa maupun seluruh dunia usaha,” ujar Wabup diakhir sambutan.

Pada rapat itu, Wabup didampingi Kepala Bappelitbangda dan Kepala Bagian Humas serta diikuti peserta sebanyak 82 orang, terdiri dari Kepala OPD Kabupaten Parmout, tiga Direktur RSUD di Parmout, Camat dan Desa Prioritas Percepatan Penanganan Stunting di Parmout tahun 2021

Selain itu, juga diikuti Tenaga Ahli LGCBR-ASR INEY Regional V Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Lukman Nur Hakim; Tenaga Ahli Kesehatan Gizi Masyarakat Universitas Tadulako Palu, Jusman Rau dan Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulteng, Dr M Saleh Lubis. TIA/*

Baca Juga