PRIMA Sulteng Minta Pemda Tinjau Kembali Besaran Hibah ke KAHMI

PRIMA-4bf50c73
Azman Asgar

PALU, MERCUSUAR – Besaran dana hibah sebesar Rp14 Miliar ke KAHMI dalam penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2022, harus segera ditinjau kembali oleh pemerintah. Demikian dikatakan Juru Bicara (Partai Rakyat Adil Makmur) PRIMA Sulteng, Azman Asgar, dalam rilis persnya, Rabu (14/9/2022).

Nilai Rp14 Miliar itu menurutnya terlalu tinggi, untuk sekedar pelaksanaan Munas dan seremonial lainnya. Kata dia, tidak ada masalah pemda memberikan hibah, itu dibolehkan oleh aturan, tapi nilainya harus benar-benar dikaji kembali.

“Padahal kita tahu, Sulteng ini belum kelar urusan pengentasan kemiskinannya, angka kemiskinan kita masih cukup tinggi, di angka 12,8 persen (BPS), belum lagi persoalan pemulihan korban bencanannya, padahal sudah masuk tahun ke empat, ini juga belum menemukan penyelesaikan kongkrit, yang terbaru soal warning yang disampaikan Jokowi ke tiap daerah dalam menghadapi inflasi, ini harus benar-benar jadi pertimbangan serius,” ujarnya.

“Kita bangga ketika para Korps Alumni sekelas HMI bisa bermunas di sini, bahkan menjadi satu kehormatan sebagai tuan rumah, apalagi jika kita hitung-hitungan ‘multi effect ‘ ekonominya dari putaran uang yang beredar saat Munas nanti, tentu bisa bantu UMKM dan retribusi lainnya, bisa positif bagi masyarakat,” imbuhnya.

Menurut Azman, agar tidak liar, fokus kritiknya ada pada besaran hibahnya, Rp14 Miliar itu tidak kecil. Selisih Rp4 Miliar dari dana yang dikelola oleh BPBD Sulteng sebesar Rp18 Miliar, padahal BPBD mengurusi bencana 13 kabupaten/kota. Kata dia, bagaimana mungkin ada ormas dapat hibah hampir setara dengan dana OPD.

“Saya kira pemerintah daerah harus meninjau kembali angka itu, masih banyak yang urgen dan prioritas untuk dibiayai oleh pemda. Korps Alumni sekelas HMI sudah tersebar di mana mana, baik eksekutif legislatif maupun yudikatif, belum lagi jejaring bisnisnya, sudah tidak terhitung jumlahnya. Saya yakin mudah bagi Korps Alumni konsolidasi biaya lebih banyak dari kreatifitas dan manfaatkan jejaring mereka,” ujarnya.

Kata Azman, masyarakat Sulteng bangga jika Munas ini dilaksanakan di Palu, apalagi Munas ini mampu mendatangkan tokoh-tokoh nasional dan alumni yang mendapatkan posisi trategis di kekuasaan, bisa menjadi trigger pemulihan korban bencana secara cepat nantinya. */JEF

Pos terkait