SIGI, MERCUSUAR – Program Disaster Resilience Through Enhanced Adaptive Measures II (Dream-II) DI Kabupaten Sigi menyasar empat desa.
Keempat desa itu meliputi Desa Bulubete dan Rogo di Kecamatan Dolo Selatan serta Desa Simoro dan Desa Pakuli Utara di Kecamatan Gumabasa. Program ini rencananya akan dilaksanakan hingga tahun 2023.
Program yang rencananya dilaksanakan hingga tahun 2023 itu program adaptasi perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana berbasis komunitas yang dilaksanakan oleh Yayasan Inovasi Ketahanan Komunitas (INANTA) bekerja sama dengan Church World Service (CWS).
Demikian dikatakan Program Manager CWS, Harun Tambing saat pembukaan Kick Of Meeting-Launching Program Dream II di Aula Kantor Bupati Sigi Sementara, Rabu (25/11/2020).
Dijelaskannya, kegiatan itu sebagai bagian dari upaya kerja bersama antara pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam rangka memberikan pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat, cara melakukan adaptasi kehidupan dengan kondisi alam yang rawan bencana, sehingga dapat mengurangi resiko dan dampak bencana yang ditimbulkan.
“Dalam pelaksanaannya nanti, pihak pelaksana berkomitmen untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) mengingat kondisi pandemi saat ini,” katanya.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Sigi, Sisliandy mengatakan bahwa kondisi alam di Kabupaten Sigi sangat rawan bencana alam.
Olehnya itu, pihaknya berterima kasih atas pelaksanaan program Dream II, karena akan sangat membantu peran pemerintah dalam memberikan edukasi mitigasi dan pengurangan resiko bencana pada masyarakat.
Dia berharap pemerintah kecamatan, desa, serta Forum Pengurangan Resiko Bencana baik di tingkat kabupaten maupun desa yang akan menjadi mitra dalam program tersebut, agar dapat membangun kerja sama yang baik dengan pihak pelaksana.AJI