Program Kemaslahatan BPKH, Wagub: Jadi Semangat untuk Berzakat

FOTO RESMIKAN KAMPUNG BPKH

PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng berharap program kemaslahatan umat yang diluncurkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjadi semangat untuk berzakat.

Hal itu dikatan Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, Rusli Dg Palabbi saat membacakan sambutan tertulis Gubernur pada peresmian Kampung BPKH di Kabupaten Sigi dan Donggala secara virtual, Selasa (2/2/2021). 

Diketahui, BPKH menggandeng Yayasan Daarut Tauhid Peduli dan Rumah Zakat berhasil membangun 93 rumah untuk 93 kepala keluarga (KK) dengan 262 jiwa di Desa Sibalaya Utara, Sigi dan 100 rumah untuk 100 KK dengan 385 jiwa di Desa Lero, Donggala.

“Saya berharap semoga program bagi umat ini dapat terus membangkitkan semangat umat Islam berzakat untuk mengentaskan masalah-masalah sosial dan memberdayakan umat khususnya lewat kegiatan ekonomi produktif di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Dia juga berharap kehadiran kampung BPKH dapat membantu dan memulihkan penyintas gempa Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala) lewat konsep hunian ramah gempa, sehat dan nyaman.

Yayasan Daarut Tauhid Peduli selaku mitra BPKH, diharapkan bekerja dengan jujur, profesional dan berlandaskan ukhuwah dalam pembangunan kampung tersebut. “Sesuai misinya memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dakwah dan sosial menuju masyarakat mandiri,” ujar Wagub.

Sementara itu, Ketua Yayasan Daarut Tauhid Peduli, Gatot Kunta Kumara menjelaskan bahwa di kampung BPKH tersedia fasilitas-fasilitas penunjang, seperti masjid, griya sehat, air bersih dan taman manasik haji.

“Semoga dengan pembangunan hunian kampung BPKH, warga yang terdampak bisa merasakan suasana baru dan menjadi komunitas yang mencari ridho Allah SWT,” katanya.

Kepala BPKH, Anggito Abimanyu menuturkan bahwa BPKH selaku lembaga penghimpun dana keuangan haji selama ini bekerja menyalurkan dana umat Islam untuk kegiatan sosial kemanusiaan, termasuk merespon bencana alam seperti gempa di Pasigala.

“Semoga ini bisa sustainable berkelanjutan dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat penerimanya,” ujar Anggito. BOB

Pos terkait