Program Kosabangsa UMLB, Beri 4 Pelatihan ke Warga Buon Mandiri

UMLB-6f33b40f
Suasana pelatihan pengembangan produk keripik pisang kepada kelompok warga desa Buon Mandiri, pada program Kosabangsa oleh tim dari UMLB.///FOTO: IST.

LUWUK, MERCUSUAR – Program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) yang dilaksanakan oleh tim dari Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB), memberikan 4 jenis pelatihan kepada kelompok masyarakat ibu-ibu ‘Jalapagos’ di Desa Buon Mandiri Kecamatan Luwuk Utara, Kabupaten Banggai.

Tim Pelaksana program yang berjalan selama September-November 2022 tersebut diketuai dosen dari UMLB, Ramadhani Chaniago, serta melibatkan pendamping dari Universitas Muhammadiyah Malang, Untung Santoso.

Ramadhani menjelaskan, pelatihan yang diberikan kepada kelompok Ibu-ibu ‘Jalapagos’ di desa tersebut, yang pertama adalah pelatihan pembuatan keripik pisang. Pelatihan tersebut diikuti 15 orang anggota kelompok masyarakat, dengan menghadirkan pemateri dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian UMLB, Darni Lamusu.

“Pelatihannya dilaksanakan pada 27 September 2022. Pemateri turut menyampaikan tentang kondisi dan potensi desa terkait dengan komoditi pisang yang banyak tumbuh di desa Buon Mandiri, dan berpotensi untuk diolah menjadi olahan makanan, salah satunya adalah keripik. Pemateri juga menjelaskan tata cara pembuatan keripik pisang dan praktik pembuatannya,” jelas Ramadhani, Rabu (5/10/2022).

Pelatihan selanjutnya, kata Ramadhani, adalah pengemasan keripik pisang. Setelah praktik pembuatan keripik, maka kelompok masyarakat diberikan pelatihan pengemasan setelah produk diberikan tambahan varian rasa.

“Harapannya, agar produk yang telah dihasilkan oleh kelompok ibu-ibu ini layak untuk dipromosikan dan dipasarkan, sehingga produknya dapat dikenal oleh konsumen dan laku dipasaran,” ujar Ramadhani.

Selanjutnya, kelompok ibu-ibu mengikuti pelatihan penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP). Pelatihan ini, kata Ramadhani, penting diikuti peserta karena menentukan untung atau rugi dari hasil penjualan produk.

“Pematerinya adalah Kepala Cabang BMT Al-Muhajirin Luwuk, yang sudah lama menangani dan mewadahi UKM di Luwuk. Harapannya, anggota kelompok dapat menentukan harga pokok penjualan atau harga modal produk, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerugian akibat salah menentukan harga produk dari awal,” tutur Ramadhani.

Terakhir, kata Ramadhani, peserta mengikuti pelatihan distribusi laba-rugi. Dalam pelatihan kali ini, peserta dijelaskan terkait cara mengelola hasil dari penjualan produk, seperti laba atau keuntungan.

“Harapannya, agar anggota kelompok dapat mendistribusikan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produk keripik pisang ke arah yang lebih produktif, sehingga dapat menjamin keberlangsungan usaha kelompok,” pungkasnya. IEA

Pos terkait