DONGGALA, MERCUSUAR – Penerapan Program Kesehatan Gratis (PKG) di Kabupaten Donggala disebut masih mengalami kendala terkait logistik.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Donggala, dr. Syahriar saat dihubungi media ini, Selasa (11/2/2025).
“Kami sudah memulai, namun masih terkendala dengan logistik, sehinga tidak semua jenis pemeriksaan dapat kami lakukan,” ujar Syahriar.
Program PKG secara nasional telah dimulai serentak pada Senin (10/2/2025) di Puskesmas dan klinik-klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Sementara di Kabupaten Donggala, Syahriar menyebut program tersebut sudah berjalan di 16 kecamatan.
Ia menjelaskan, PKG dirancang untuk mencakup seluruh populasi Indonesia, dari bayi baru lahir hingga lansia, yang dilakukan secara bertahap dan disesuaikan berdasarkan kelompok usia, yaitu pada kelompok usia anak-anak di bawah 6 tahun dan di atas usia sekolah yang dilakukan saat berulang tahun, dan diberikan toleransi waktu satu bulan ke depan, sementara untuk anak usia sekolah pemeriksaan akan dilakukan saat mereka masuk sekolah.
Adapun jenis pemeriksaan dilakukan bervariasi berdasarkan kelompok atau tahapan usia. Untuk bayi baru lahir terdapat 6 jenis screening, balita 8 jenis, anak usia SD hingga SMA 11 hingga 13 jenis, dewasa dan lansia 19 jenis pemeriksaan, ditambah dengan screening jiwa, mengingat banyaknya penderita dengan anxiety (kecemasan) dan depresi.
PKG juga mencakup screening kanker bagi kelompok usia di atas 40 tahun, dengan fokus pada ca mammae dan ca cerviks bagi perempuan dan ca pulmo dan ca kolorektal bagi laki-laki.
Ketersediaan logistik terkait jenis pemeriksaan tersebut, sudah disampaikan kepada jajaran di bawahnya agar sedapat mungkin dilaporkan dan dibuatkan usulan, agar dapat sesegera mungkin mengajukan permintaan ke Dinkes Provinsi Sulteng atau langsung ke Kementerian Kesehatan.
Logistik dalam PKG mencakup beberapa aspek, seperti pengadaan barang dan bahan berupa obat-obatan, peralatan medis, dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk kegiatan PKG. Kemudian pengelolaan persediaan, berupa pengelolaan stok barang dan bahan, termasuk pengawasan kedaluwarsa dan kualitas. Termasuk dalam hal distribusi, yaitu pengiriman barang dan bahan ke lokasi kegiatan PKG.
Selain itu, pengelolaan transportasi, berupa mengangkut barang dan bahan, serta personil yang terlibat dalam kegiatan PKG, serta pengelolaan fasilitas, seperti ruang operasional, gudang, dan lain-lain.
“Tujuan logistik dalam PKG adalah untuk memastikan bahwa kegiatan program dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien, serta untuk memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan tersedia dan dapat diakses dengan mudah,” tandas Syahriar. HID