546 Hektare Kolam di Sigi Rusak
SIGI, MERCUSUAR – Gempa yang terjadi pada 28 September 2018 lalu merusak 546 hektare kolam ikan di empat kecamatan di Kabupaten Sigi, yakni Kecamatan Sigi Biromaru, Dolo, Tanambulava dan Kecamatan Gumbasa.
Selain itu, gempa juga merusak irigasi Gumbasa.
Demikian dikatakan Kepala Seksi Konservasi dan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Sigi, Mukran, Senin (31/12/2018).
Lanjutnya, kemungkinan kolam ikan yang rusak di daerah itu bukan hanya di empat kecamatan tersebut, tapi juga di kecamatan lain. Namun kolam ikan diempat kecamatan itu bergantung pada irigasi Gumbasa.
“546 hektare kolam ikan yang rusak akibat bencana gempa, yakni Kecamatan Sigi Biromaru sebanyak 155 hektare, Dolo 270 hektare, Tanambulava 32 hektare dan Kecamatan Gumbasa sebanyak 89 hektare,” jelas Mukran.
Mengingat kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di empat kecamatan tersebut bergantung pada irigasi Gumbasa untuk menyuplai air ke kolam, akibat rusaknya irigasi Gumbasa maka tidak ada aktifitas perikanan di kolam kecuali yang menggunakan air tanah.
Untuk menindaklanjuti kondisi tersebut, lanjut Mukran, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan 15 Pokdakan yang ada di 15 kecamatan di Kabupaten Sigi. Rakor tersebut membahas terkait mengidentifikasi tingkat kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa dan kerusakan irigasi.
Sebab fasilitas perikanan itu tidak hanya dilihat dari satu sisi, tetapi juga dilihat akibat gempanya dengan akibat kerusakan irigasinya. Olehnya, penyuluh perikanan sudah melakukan survei dan identifikasi sekaligus menyusun rencana kegiatan yang harus lakukan secepatnya dalam pemulihan ekonomi.
“Pihak dinas sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulteng dan Pemerintah Pusat, terkait kondisi yang ada. Selain koordinasi kami juga mengirimkan data kerusakan, serta kami juga minta bantuan kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk penanganan permasalahan terkait dengan irigasi Gumbasa ini,” tutupnya. AJI
