PALU, MERCUSUAR – Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulteng, Kamal Ariansyah menyebutkan proyeksi anggaran untuk perencanaan program pembangunan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada tahun 2021 mendatang, akan diarahkan pada tahapan pemulihan (recovery) dampak pandemi COVID-19.
“Sudah ada instruksi dari Kemendagri, bahwa perencanaan ke depan untuk tahapan recovery. Jadi, semua yang berdampak misalnya sektor kesehatan atau pariwisata dan sebagainya secara porsinya akan ditambah. Yang sudah bagus tetap kita pertahankan, tapi yang paling terdampak ini dari segi perencanaannya, OPD yang terdampak itu yang akan kita dorong,” kata Kamal di ruang kerjanya, Senin (20/7/2020).
Dijelaskannya, terkait OPD dengan program paling terdampak tersebut, akan dilakukan asesmen pelaksanaan program kegiatan apa saja yang akan didorong, dan melihat skala prioritas dari masing-masing OPD.
Terkait kemungkinan adanya pemangkasan anggaran atau refocusing anggaran pada tahun 2021, ia menegaskan hal itu tetap akan diantisipasi.
“Tetap kita harus antisipasi, makanya kita berharap pandemi ini jangan sampai berlanjut ke 2021. Itupun akan dibahas di tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) berapa yang dialokasikan bilamana kalau situasi ini berlanjut di tahun 2021,” ujarnya.
Kamal juga menegaskan bahwa antara Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus tetap sinkron, agar program dapat berjalan searah dari pemerintah pusat hingga ke daerah.
“Dari segi RPJMN dengan RPJMD harus sinkron, karena tiap tahun ada program prioritas dari pemerintah pusat dan daerah, tidak bisa kita lari sendiri. Selanjutnya dari pemerintah provinsi harus sinkron dengan pemerintah kabupaten dan kota,” pungkasnya. IEA