PALU, MERCUSUAR – Puluhan pegawai Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu harus menjalani isolasi mandiri dan diberi kebijakan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Hal itu menyusul hasil tracking internal BPOM Palu terhadap salah seorang pegawainya yang dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab beberapa hari lalu.
Kepala BPOM Palu, Fauzi Ferdiansyah menyebutkan para pegawai tersebut sempat melakukan interaksi langsung dengan salah seorang pegawai BPOM yang positif COVID-19. Mereka diberikan waktu untuk menjalani isolasi mandiri dan WFH selama 14 hari.
“Ada sekitar 25-an orang. Kita lakukan tracking interaksi 14 hari ke belakang, kita dapatkan nama-namanya. Kalau nama-nama tersebut orang-orang di kantor maka selama 14 hari sejak interaksi terakhir, melakukan isolasi mandiri di rumah. WFH, ya, tidak libur tapi bekerja dari rumah,” jelas Fauzi, saat dihubungi, Minggu (14/6/2020).
Untuk pegawai BPOM Palu lainnya, lanjut Fauzi, yang berdasarkan hasil tracking tidak melakukan interaksi dengan pegawai terpapar, maka tetap melaksanakan tugas seperti biasa di kantor atau melakukan tugas pengawasan di lapangan. “Kalau untuk pekerjaan turun ke lapangan, tergantung apakah pegawai tersebut sempat berinteraksi langsung atau tidak. Kalau selain yang berinteraksi, masih bisa bertugas seperti biasa,” ujarnya.
BPOM Palu sebelumnya telah melakukan rapid test kepada seluruh pegawainya pada 2-3 Juni 2020 lalu dan dilakukan tes kedua pada 11-12 Juni 2020.
Pada tes tahap pertama, salah seorang pegawainya dinyatakan reaktif lalu dilanjutkan dengan tes swab PCR. Dari hasil tes swab yang keluar pada 7 Juni 2020, diketahui pegawai tersebut positif COVID-19. Pegawai tersebut saat ini sedang menjalani isolasi dan pemulihan di RS Madani Palu.
Sedangkan pada rapid test tahap kedua yang dilaksanakan pada 11-12 Juni, Fauzi mengungkapkan hasil tes menunjukkan tidak ada pegawai yang reaktif. “Sementara ini semuanya hasilnya nonreaktif,” pungkasnya. IEA
