Pusbang DePSA Untad Gelar Pelatihan Angkatan XI

DEPSA

PALU, MERCUSUAR – Untuk mencegah paham radikalisme dan penguatan nilai-nilai sosio akademik, Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio-Akademik (Pusbang DePSA) Universitas Tadulako (Untad), Jumat (21/5/2021), menggelar Pelatihan Pencegahan Radikalisme dan Penguatan Nilai-Nilai Sosio Akademik Angkatan XI, bertempat di Ruang VICON Fakultas Hukum Untad.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Dr. Humaedi, S.Pd., M.Pd mengatakan, peserta pelatihan berasal dari 11 fakultas, di antaranya Fakultas Hukum 24 orang, FMIPA 29 orang, Fakultas Ekonomi 23 orang, Fakultas Teknik 27 orang, FISIP 27 orang, Faperta 22 orang, FKIP 29 orang, Fapetkan 18 orang, FKM 25 orang serta Fakultas Kehutanan 29 orang. Total peserta yang ikut secara Offline sebanyak 50 org dan online 250 org dan Ketua Lembaga 41 org.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pusbang DePSA, Dr. Rahmat Bakri SH., MH, mengatakan, pelatihan akan dilaksanakan selama 3 hari (21 – 23 Mei 2021).

“Kegiatan tahun ini cukup berbeda, dikarenakan situasi COVID-19, sehingga perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian, seperti pelaksanaan acara secara daring. Meskipun begitu, setiap peserta harapannya dapat menyimak dengan baik dan seksama, meskipun sebagian acara dilaksanakan secara daring. Salah satu syarat menjadi ketua lembaga adalah dengan mengikuti pelatihan Depsa ini, bagi yang belum mengikuti pelatihan tahun lalu dikarenakan COVID-19, maka perlu mengikuti pelatihan tahun ini,” Jelas Dr. Rahmat.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP, memberikan apresiasinya kepada DePSA dan tim, yang terus aktif menyebarkan paham-paham positif kepada mahasiswa Untad sejak angkatan I hingga angkatan XI.

“Saya memberikan apresiasi kepada kepala dan panita DePSA, karena terus aktif untuk mengedukasi mahasiswa melalui program yang kita adakan setiap tahun ini. Saya menitipkan pesan agar DePSA dan tim tidak berhenti untuk terus melakukan pelatihan dan pendekatan dalam rangka menanamkan paham- paham positif (nilai-nilai kebangasaan, sosial-kultural dan penangkal paham radikalisme) kepada mahasiswa kita, untuk berkehidupan di kampus ataupun di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dirinya juga berharap setiap angkatan pelatihan ini dari angkatan I sampai XI, agar mampu menjadi duta di tengah masyarakat setelah lulus dari kampus Untad.

“Jika penafsiran kita terkait NKRI tidak sama, maka itu akan berpotensi bahaya dan memperpecah satu sama lain. Semoga peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik baiknya,” ujar Prof. Mahfudz. */JEF

Pos terkait