Ramai di Media Sosial, Bangkai Babi Ditemukan di Danau Poso

POSO, MERCUSUAR – Warga Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso, khususnya yang mendiami tepian Danau Poso dibuat geger dengan banyaknya bangkai babi yang ditemukan mengapung di pinggiran Danau Poso. 

Pemerintah Kecamatan setempat telah mengeluarkan surat imbauan ke masyarakat atau peternak, untuk tidak membuang bangkai hewan yang mati ke Danau Poso. Diduga, bangkai tersebut merupakan ternak babi yang mati akibat teserang virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Isi imbauan tersebut, seperti yang diunggah melalui laman facebook Info Kota Poso menyampaikan, agar seluruh Kepala Desa membuat imbauan dan peringatan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing, untuk tidak membuang sembarangan bangkai hewan, apalagi di danau atau sungai, karena dapat mencemari lingkungan serta dapat berakibat pada kesehatan masyarakat.

Sebelumnya, ramai di media sosial melalui salah satu akun facebook, Minggu (4/6/2023) mengunggah foto yang memerlihatkan bangkai babi di pinggiran Danau Poso, tepatnya di Desa Leboni Kecamatan Pamona Selatan.

Akun tersebut juga nenulis narasi “Salam Sehat, minta tolong dengan hormat marilah kita saling menghargai dimanapun kapanpun dan apapun itu. Tolong untuk tidak membuang babi yang sudah mati di danau…!!!! Torang yang ada di Desa Leboni pinggiran Danau Poso hidup bergantung pada air danau. Kalau sudah tercemar begini siapa yang akan bertanggung jawab? Dari kemarin ini kejadian sampai pagi ini masih ada juga, dengan bangkai babi yang beda-beda. Pemerintah sudah mengeluarkan surat edaran untuk tidak membuang babi yang sudah mati di sembarang tempat, tapi memang dasar ada sebagian yang tidak punya hati nurani dan pikiran sehat makanya seenaknya bertindak melawan aturan yang ada. Bukan cuman air yang tercemar, torang yang di pinggiran danau ini tercemar dengan udara bau busuk dari bangkai babi. Kamu kira enak bangun pagi pagi cium bau bangkai, tolong leh baku hargai kana torang.” ULY

Pos terkait