Ratusan Jemaah Haji Asal Palu Ikuti Bimbingan Manasik Haji

HLL-b6e3ddc0
Kemenag Kota Palu melalui Seksi PHU, menyelenggarakan bimbingan manasik haji tingkat Kota Palu tahun 2022 M / 1443 H. Bimbingan ini dihadiri peserta sebanyak 326 jemaah haji, bertempat di Asrama Haji Transit Palu, Senin (23/5/2022). FOTO: DOK KEMENAG PALU

PALU, MERCUSUAR – Kemenag Kota Palu melalui Seksi PHU, menyelenggarakan bimbingan manasik haji tingkat Kota Palu tahun 2022 M / 1443 H. Bimbingan ini dihadiri peserta sebanyak 326 jemaah haji, bertempat di Asrama Haji Transit Palu, Senin (23/5/2022)

Kasi PHU, H.M. Talib mengatakan dalam laporannya, salah satu yang menjadi tanggung jawab Kemenag Seksi PHU, adalah memberikan layanan bimbingan manasik haji kepada jemaah haji. Waktu yang singkat ini kata dia, akan dilaksanakan pembekalan ilmu melalui bimbingan manasik haji tingkat Kota Palu dan KUA di Kecamatan.

H.M. Talib berharap, jemaah haji Kota Palu setelah mengikuti manasik, dapat menguasai rukun, wajib, sunnah, dan larangan dalam melaksanakan ibadah haji. Sebab, dengan menguasai rukun, wajib, dan sunnah, serta larangan dalam ibadah haji tersebut, maka pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan baik dan lancar.

“Mudah-mudahan setelah pelaksanaan manasik haji, jemaah haji Kota Palu tidak mengalami kesulitan saat pemberangkatan, saat di Arab Saudi, serta kembali lagi ke Indonesia, dengan predikat haji yang mabrur,” harap H.M. Talib.

Dikesempatan tersebut, Kakankemenag Kota Palu, Nasruddin L. Midu dalam arahannya, menyampaikan, keberangkatan jemaah haji merupakan agenda kerja nasional, yang memerlukan dukungan semua pihak. 

“Kami mengharapkan agar mempersiapkan dengan matang, sehingga dapat berjalan sukses, selain itu penting untuk memastikan kesiapan jemaah haji yang baik secara fisik, maupun kelengkapan seluruh dokumennya,” ujar Nasruddin.

Nasruddin mengungkapkan, pemberangkatan jemaah haji kembali dihelat tahun 2022, setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19. Setelah kuota ditentukan, Kemenag mulai menggelar bimbingan manasik haji dengan peserta 326 jemaah haji tingkat Kota Palu.

Kemampuan menjadi syarat mutlak bagi setiap jemaah haji, yang meliputi kemampuan fisik, materi dan berbagai dimensi kemampuan lainnya, 

“Dimensi kemampuan yang tak kalah pentingnya adalah kemampuan keilmuan. Artinya, memiliki pemahaman tentang syariat atau fiqh ibadah haji,” kata Kakankemenag.

Menurutnya, di sinilah peran penting penyelenggara bimbingan manasik haji, untuk senantiasa melakukan perbaikan, inovasi dan peningkatan pelayanan terhadap setiap jemaah, untuk membantu mencapai kesempurnaan ibadah haji. Kemenag menyelenggarakan pelatihan dan simulasi manasik haji, yang tujuannya adalah mengedukasi kepada seluruh jemaah dalam memahami syariat atau fiqh haji secara komprehensif, aktual dan semua hal mengenai ibadah haji.

Kakankemenag menegaskan, ibadah haji sebagai rukun islam kelima harus memenuhi persyaratan istithaah (mampu) baik secara fisik maupun materi. Lebih jauh, menurutnya, bimbingan dalam manasik haji seharusnya bukan hanya sekedar bagaimana membaca doa yang baik dan benar, tetapi lebih menekankan implementasi pelaksanaan ibadah haji.

“Kegiatan ini merupakan peran strategis para pembimbing haji, karena ini terkait pada pencapaian seluruh jemaah menuju kepada ibadah haji yang mabrur, oleh karena itu perbaiki dan luruskan niat memenuhi panggilan Allah untuk mencapai keridhaan-Nya” pungkasnya. */JEF

Pos terkait