Ratusan Warga Mengungsi

FOTO HLLL KARHUTLA (KIRI)

POSO, MERCUSUAR – Kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) melanda sedikitnya sembilan desa di Kecamatan Tojo dan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Unauna (Touna). Selain menghanguskan kawasan hutan, api juga membakar lahan perkebunan milik warga, hingga menyebabkan ratusan warga mengungsi

Informasi dihimpun, api mulai berkobar sejak Senin (9/9/2019) malam dan mengakibatkan lalu lintas Ampana-Poso terganggu. Api terus berkobar dan meluas hingga ke lahan perkebunan warga hingga Selasa (10/9/2019) siang.

Camat Tojo Barat, Samudin mengatakan api terus merambah ke lahan perkebunan warga, diantaranya Desa Mawomba, Kabalo, Tanamawao dan lokasi terparah adalah Desa Tanamawao.

“Yang di Desa Tanamawao sudah mulai mengungsi ke bawah sekitar ratusan orang,” kata Camat Samudin Rabu (11/9/2019).

Sejauh ini sembilan desa yang terdampak kebakaran hutan dan lahan meliputi Desa Mawomba, Kabalo, Tanamawao, Lemoro, Malewa, Uekuli, Betaua, Korondoda dan Buyuntaripa. Sementara Jumlah kawasan hutan dan lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 400 an hektare.

Untuk memadamkan api yang terus meluas, seluruh armada pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemkab Touna dan Water Canon milik Polres Touna dikerahkan ke lokasi namun tak juga cukup hingga meminta bantuan ke Pemkab Poso. “Ada juga bantuan pemadam kebakaran dari Kabupaten Poso yang ikut turun memadamkan api,” tambah Camat.

Dikatakannya, Dinas Kesehatan Touna telah membagikan masker untuk warga terdampak karhutla di dua kecamatan itu.

Ditambahkan Camat asap yang menyelimuti Tojo dan Tojo Barat cukup tebal, namun saat ini belum ada yang terdampak. “Yang jelas pasti terancam anak anak dan orang tua, yang pasti kita antisipasi,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabu) Touna, Admin Lasimpala yang dikonfirmasi di lokasi kebakaran mengatakan diduga api berawal dari pembukaan lahan baru yang dilakukan warga dengan cara membakar.

Menurutnya, karena api masih terus berkobar kemungkinan jumlah desa terdampak karhutla masih akan bertambah.

“Kita berharap hujan segera turun, sehingga api bisa segera dipadamkan dan tidak meluas,” kata Wabup.

Terpenting dilakukan saat ini, katanya, memutuskan jaringan api yang mengancam pemukiman warga. “Kita berupaya untuk mengantisipasi agar api tidak meluas ke pemukiman warga, karena itu pemadaman lebih difokuskan ke area tersebut,” ujarnya.

Pemkab, menurut Admin, akan segera membangun posko-Ppsko bencana untuk menangani warga yang terdampak kebakaran, mengingat asap tebal mulai menyelimuti wilayah dua kecamatan dan mengganggu aktivitas warga.

Bupati Poso, Darmin Sigilipu juga terlihat langsung turun ke lokasi kebakaran sambil membawa sejumlah bantuan, seperti sembako.

Kehadiran Bupati Poso itu sekaligus mengecek langsung personel tim Damkar Poso yang diturunkan ke lokasi, serta melihat langsung kondisi terkini dampak dari karhutla yang terjadi tidak jauh dari wilayah perbatasan Kabupaten Touna dan Poso itu.

Selain itu, Kodim 1307 Poso juga menerjunkan sejumlah personel untuk membantu memadamkan api yang terus membakar kawasan hutan dan areal perkebunan milik warga.

Sementara itu, hingga Rabu (11/9/2019) sore, BPBD Touna mengklaim telah berhasil memadamkan sebagian besar titik api yang membakar kawasan hutan dan lahan yang melanda sembilan desa di dua kecamatan di Touna.

Kepala BPBD Touna Kusmunandar mengatakan sejauh ini pihaknya bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan desa terus melakukan pendataan dampak kerugian pasca karhutla.

Data sementara BPBD Touna, jumlah hutan dan lahan yang terbakar mencapai 400 hektar, meliputi sembilan desa di Kecamatan Tojo dan Tojo Barat.

Meski sebagian besar titik api telah berhasil dipadamkan, namun Pemkab Touna yang dibantu sejumlah personel TNI dari Kodim 1307 Poso serta tim Damkar Pemkab Poso tetap melakukan pemantauan, guna mengantisipasi munculnya titik api baru, mengingat kondisi cuaca yang cukup panas. ULY

Pos terkait