PALU, MERCUSUAR – Penyelesaian masalah-masalah terkait kesejahteraan sosial, menjadi salah satu hal yang dapat dikolaborasikan, oleh pemerintah bersama sektor private serta organisasi masyarakat sipil.
Hal itu dikatakan Pembina Yayasan Reme Bulava Indonesia, Nurhidayat Moh. Ishak, pada kegiatan Reme Asa, yang dilaksanakan di salah satu kedai kopi di Palu, Sabtu (20/1/2024).
“Organisasi sipil ini yang diwakili oleh masyarakat, kelompok-kelompok mahasiswa, komunitas, harus mengambil peran itu, bagaimana caranya masalah-masalah kesejahteraan masyarakat bisa kita selesaikan bersama, kita komunikasikan bersama, supaya mampu menghasilkan atau mengotimalkan sebuah kebijakan, yang harapannya mampu mewujudkan masyarakat madani,” tutur Hidayat.
Ia menyampaikan, Yayasan Reme Bulava Indonesia telah berkeliling melakukan asesmen, dan menemukan berbagai masalah, khususnya disinformasi terkait dengan program-program yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial.
“Salah satunya, informasi kepada masyarakat boleh dibilang belum optimal, kadang informasinya tidak lengkap. Harapannya, kami mau ambil peran dan berkolaborasi langsung bersama pemerintah, tidak dalam rangka untuk mengkritik atau menjatuhkan dan menyalahkan pemerintah, tetapi kita mau mencoba selesaikan masalah ini bersama-sama,” tegas Hidayat.
Reme Asa diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya talkshow yang menghadirkan narasumber Kabid Perlindungan Sosial Masyarakat Dinas Sosial Kota Palu, Dr. Hendra Okto Utama, anggota DPRD Kota Palu yang juga Pendiri Yayasan Sikola Mombine, Mutmainah Korona, serta Pendiri Komunitas Salibow Ensemble, Juli Idin Lanja.
Ketua Panitia Pelaksana, Sulistiyo Anggriawan mengatakan, Reme Asa diharapkan menjadi kegiatan kreatif, yang bisa menjadi model pendidikan nonformal, serta membangun dan menjalin kolaborasi baik bersama sektor pemerintah, komunitas, maupun perusahaan swasta.
Tujuannya adalah sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai informasi publik, terutama bagi kelompok masyarakat ekonomi rentan dan UMKM, serta menjadi wadah kolaborasi dan diskusi antara masyarakat, organisasi sosial, dan Pemerintah.
“Diharapkan juga dapat menjadi katalisator, terutama bagi generasi muda, untuk peduli terhadap isu sosial masyarakat,” ujarnya.
Selain talkshow, Reme Asa juga diisi pameran UMKM dan penampilan kesenian. IEA