PALU, MERCUSUAR – Ribuan umat muslim di Palu dan Sigi ikut tradisi Mandi Safar, Rabu (21/9/2022). Tradisi dengan menceburkan diri ke air ini digelar di dua lokasi yakni di Pantai Tumbelaka, Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi dan di Bendungan Balengga Keke, Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi.
Mandi safar dipimpin Habib Sholeh bin Abu Bakar Alaydrus atau biasa disebut Habib Rotan. Terlihat warga sudah memadati pantai Tumbelaka sejak pagi sekira pukul 07.30 wita. Dalam mandi safar ini, laki-laki dan perempuan dipisahkan. Usai Mandi Safar di Tumbelaka, rombongan Majelis Dzikir Nuurul Khairaat langsung menuju Desa Pakuli.
Habib Sholeh mengatakan, tradisi Mandi Safar untuk meminta kepada Allah SWT agar terhindar dari bahaya, penyakit dan menyucikan diri dari dosa. Termasuk dihindarkan bencana alam dan wabah penyakit.
Sementara itu, seorang warga Palu, Fitri Eka Putri berharap, dengan adanya Mandi Safar bisa menjauhkan diri dari segala marabahaya.
“Kita berdoa, semoga Kota Palu, Sulawesi Tengah dihindarkan segala bahaya,” ucapnya.
Senada seorang warga Sidondo, Kabupaten Sigi, Mukti Lakawa mengungkapkan, banyak manfaat yang dirasakan usai Mandi Safar. Ia berharap, tradisi ini terus dilakukan bukan hanya di Sigi, melainkan daerah lainnya.
‘Saya sendiri sudah empat kali mengikuti Mandi Safar, Alhamdulillah saya sudah merasakan manfaatnya. Semoga Mandi safar ini menjadi khazanah tersendiri bagi warga Sigi,”ungkapnya. IKI