DONGGALA, MERCUSUAR – Banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, hingga menyebabkan puluhan rumah warga terendam, Rabu (1/5/2019). Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Lariang.
Desa terparah yang dilanda banjir adalah Towiora dan Desa Tinauka.
“Tinauka dan Towiora, kalau ke afdeling juga terendam akses jalan putus,” kata Rita Latif warga Rio Pakava Rabu (1/5/2019).
Desa yang terendam luapan Sungai Lariang, katanya, merupakan desa yang berada di bantaran Sungai Lariang. “Akibat banjir ini aktivitas warga lumpuh total, hingga kini ratusan warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga yang aman dan tidak terdampak banjir,” ujarnya.
Kapolsek Rio Pakava, Ipda Ismail Bobby dihubungi dari Donggala membenarkan banjir menyapu pemukiman penduduk di Rio Pakava.
“Catatan 40 lebih rumah terendam banjir, pertanian sawit milik warga tergenang dan hewan ternak banyak yang hilang,” kata Kapolsek.
Banjir, kata Kapolsek, akibat hujan dengan intentitas cukup tinggi di Rio Pakava sejak 29 April 2019 sehingga debit air tidak mampu ditampung drainase dibantaran sungai, hingga meluap ke pemukiman.
“Jarak pemukiman ke sungai sekitar 500 meter, kita sudah meminta warga untuk meninggalkan tempat dan mengungsi ke tempat aman,” tuturnya.
Hingga saat ini, belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Donggala untuk korban yang terdakmpak musibah banjir di Rio Pakava.
“Pemerintah desa akan melakukan koordinasi dengan kecamatan agar mendapat bantuan. Dibutuhan pakaian, obat-obatan dan sembako,” tutup Kapolsek. TUR