PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Plt. Sekdaprov Sulteng, Dr. H. Rudi Dewanto, menerima rombongan peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg ke-31 T.A. 2022, di ruang rapat Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (27/7/2022).
Plt. Sekdaprov membacakan sambutan Gubernur mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari lembaga pendidikan dan pelatihan Polri yang menunjuk Sulteng sebagai salah satu daerah tujuan sespimti dikreg ke 31 T.A 2022.
“Harapan kami, semoga peserta sekalian merasa betah dan nyaman selama melaksanakan kegiatan Sespimti di Sulawesi Tengah,” kata Rudi.
Selanjutnya, Rudi memaparkan beberapa program Pemerintah Provinsi Sulteng, untuk mengangkat kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Sulteng, karena masih dihadapkan dengan masalah-masalah serius seperti kemiskinan, pengangguran, stunting, kesenjangan antarwilayah dan lainnya.
Program tersebut dirumuskan melalui visi ‘Gerak Cepat Menuju Sulawesi Tengah yang Lebih Sejahtera dan Lebih Maju’, serta dijabarkan ke dalam 9 poin misi.
“Dari visi dan misi ini lalu lahirlah program-program unggulan daerah, mencakup Sulteng kerja cepat, Sulteng cerdas, Sulteng sejahtera, Sulteng maju, dan Sulteng tangguh,” ujar Rudi.
Dari implementasi program-program tersebut, lanjutnya, telah membuahkan beberapa hasil. Di antaranya tercapainya MoU dengan BRI tentang penyaluran KUR kepada pelaku UMKM hingga akhir tahun 2022, dan terprogramnya bantuan tunai Rp1 juta per KK yang khusus ditujukan kepada keluarga-keluarga miskin yang belum ter-cover pada program BLT dan PKH.
Selanjutnya, bantuan Rp100 miliar ke kabupaten dan kota berupa paket program dan kegiatan pembangunan, serta pengembangan kawasan food estate di Kabupaten Donggala, pengembangan rumput laut di Kabupaten Banggai Kepulauan dan industri perikanan halal di Kabupaten Banggai Laut, yang kelak hasil-hasilnya diharapkan akan menyuplai kebutuhan pangan masyarakat IKN Nusantara.
“Kemudian smart village untuk memberdayakan masyarakat desa dengan koneksi internet gratis melalui alokasi Dana Desa, pembangunan pelabuhan, infrastruktur dan jalan-jalan produksi untuk membuka antar wilayah dan memantapkan Sulteng sebagai daerah penyangga IKN dan penghubung IKN dengan kawasan timur Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, ada pula layanan pendidikan gratis SMA, SMK dan SLB, revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) agar ter-link and match dengan kebutuhan industri dan pasar kerja saat ini, serta penguatan Perusahaan Daerah (Perusda) agar mampu melakukan swakelola sumber daya alam untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah. */IEA