MOROWALI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan menganggarkan Rp13 miliar untuk pembelian mesin genset.
“Mesin tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kecamatan Bumi Raya dan Witaponda,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Morowali, Yusfatan, Jumat (5/7/2024).
Ua menjelaskan, pengadaan mesin tersebut dilakukan karena kebutuhan listrik masyarakat listrik di dua kecamatan itu semakin mendesak.
“Pengadaan mesin sebesar 2×2 Megawatt (MW),” imbuh Yustafan.
Pengadaan mesin itu, lanjut Yustafan, sudah dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahun 2024. Rencananya, pada pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) akan diusulkan pada bulan Agustus mendatang.
“RKA-nya sudah jadi tinggal menunggu pembahasan APBD Perubahan. Yang sekarang saya tunggu surat persetujuan dari PLN, karena tidak mungkin saya beli mesin tapi tidak ada keterangan dari PLN, bisa jadi temuan nanti,” ucap Yusfatan.
Demi kelancaran pengadaan dan operasional mesin tersebut, Yustafan menyebut pihaknya juga telah melakukan komunikasi dan pertemuan bersama PLN ULP Bungku dan ULP 3 Palu.
“Kebutuhan rumah tangga akan listrik kita di Morowali ini sangat besar. Apalagi dengan hadirnya industri. Banyak dibangun penginapan, perumahan, kos dan toko-toko. Terutama di Desa Topogaro (lokasi PT IHIP), itu membutuhkan listrik yang besar,” ungkapnya.
Menurutnya, Kabupaten Morowali sudah harus memiliki daya listrik yang besar. Sebab penggunaan listrik untuk rumah tangga di Morowali terbesar kedua setelah Kota Palu.
“Saat ini kemampuan daya listrik kita baru sampai sekitar 24—25 MW, itu karena ada penambahan dari PT IMIP sebesar 15 MW, yang saat itu diupayakan Pj Bupati Morowali, Rachmansyah Ismail. Namun jumlah itu tidak bisa memenuhi kebutuhan dua kecamatan, sehingga perlu ada pembelian mesin lagi,” jelasnya lagi.
Selain pengadaan mesin pembangkit listrik di Kecamatan Witaponda dan Bumiraya, Pemkab Morowali juga mengadakan mesin genset untuk daerah pulau. Tercatat, akan ada tiga desa di wilayah kepulauan seperti Menui Kepulauan dan Bungku Selatan akan menerima bantuan tersebut.
“Pengadaan mesin kecil tidak sebesar di dua kecamatan tadi. Mungkin hanya sebesar 500 KW karena kita terkendala mobilisasi. Tidak ada kapal yang bisa memuat mesin besar, dan risiko membawa mesin itu juga besar,” ujarnya. INT