RSUD Undata Siap Hadapi Era Digital

Santi Darmiati

PALU, MERCUSUAR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata siap memasuki era digital, dengan melakukan pembenahan layanan berbasis digital, yang dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang juga terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Generik Open Source (SIMGos) dari Kementerian Kesehatan RI.

“Tidak bisa dipungkiri, kita sudah masuk ke era rumah sakit modern, semuanya sudah harus serba digital. Hal ini bukan semata soal teknologinya saja, lebih dari itu, kemudahan, kenyamanan dan keakuratan menjadi bagian dari keuntungan memanfaatkan sistem digital,” urai Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Undata, dr. Muhammad Natsir kepada Mercusuar, Jumat (24/10/2025).

Dia menegaskan, saat ini digitalisasi terus berjalan di RSUD Undata, sehingga prosesnya tampak secara signifikan di lapangan, termasuk proses uji coba terhadap layanan online untuk poli atau rawat jalan yang terintegrasi dengan JKN mobile.

Sementara itu, Kepala Bidang Rekam Medik dan Informasi RSUD Undata, Santi Darmiati menjabarkan beberapa layanan, yang saat ini mulai berbasis digital atau daring. Salah satunya antrean daring terintegrasi dengan aplikasi mobile JKN, yang memudahkan pasien BPJS mengambil nomor antrean via aplikasi atau secara daring, tanpa harus datang langsung ke rumah sakit mengambil nomor antrean manual.

Kemudian pasien bisa mendaftar di rumah, lalu datang ke rumah sakit beberapa saat sebelum nomor antrean masuk ke loket. Hal itu disebut memudahkan pasien dan menghindari penumpukan jumlah antrean pasien di tempat pendaftaran.

“Dari rumah bisa memastikan nomor antrean keberapa, dan bisa memperkirakan jam berapa baru datang ke rumah sakit. Mungkin bisa melakukan aktivitas lain di rumah, seraya menunggu antrean,” ujar Santi.

Kemudian Rekam Medik Elektronik (RME), yang detailnya dari layanan tersebut, ungkap Santi adalah diagnosa pasien sudah terekam secara eletronik dan daring, yang memudahkan dokter untuk mengakses informasi terkait pasien kapan saja dan di mana saja. Dalam hitungan menit, dokter bisa memutuskan terkait apa yang menjadi solusi untuk pasien.

Tidak seperti sebelumnya, dokter hanya bisa mengakses info terkait pasien ketika datang di poli, dengan tumpukan map dan kertas. Begitu juga dengan hasil dari laboratorium dan radiologi, langsung bisa diakses oleh dokter tanpa harus menunggu keesokan harinya dengan melihat lembaran hasil secara manual.

“Ini juga memperpendek waktu tunggu pasien dari loket sampai ke ruang poli, termasuk usai melakukan pemeriksaan kami menggunakan layanan e-resep, sehingga pasien hanya menunggu di ruang tunggu tanpa membawa lembaran resep obat ke farmasi,” tutur Santi.

Lalu pelayanan digital di bagian rawat inap, meliputi pencatatan pemeriksaan harian, tindakan dan pemantauan kondisi pasien terintegrasi dengan SIMRS, begitu juga dengan Layanan Penunjang Medik yang berhubungan dengan diagnosa pasien, yakni laboratorium, radiologi dan farmasi, seluruhnya sudah terhubung dengan SIMRS.

“Kemudian di kamar operasi juga sudah terjadwal, dan status pasien baik pra maupun pascaoperasi, sudah terdokumentasi secara elektronik melalui SIMRS atau SIMGos,” pungkasnya. MBH

Pos terkait