SIGI, MERCUSUAR – Sebanyak 10 desa di Sigi menjadi lokasi pembangunan sarana prasarana sanitasi pedesaan padat karya.
Ke 10 tersebut, meliputi Desa Mpanau di Kecamatan Sigi Biromaru; Desa Makmur dan Uenuni di Kecamatan Palolo; Desa Bangga, Balongga dan Desa Baluase di Kecamatan Dolo Selatan; Desa Bobo dan Desa Kaleke di Kecamatan Dolo Barat; Desa Lambara di Kecamatan Tanambulava dan Desa Pakuli di Kecamatan Gumbasa.
Demikian dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Dr Samuel Yansen Pongi saat pertemuan dengan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulteng di Kantor Bupati Sigi Sementara, Kamis (4/3/2021).
Demikian rilis yang diterima wartawan Mercusuar, Jumat (5/3/2021).
Dijelaskan Wabup bahwa, program itu bertujuan untuk menyediakan sarana air limbah domestik pemukiman, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lingkungan desa tertinggal.
“Program ini termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat marginal/berpenghasilan rendah yang bersifat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi lokal yang ada diwilayah Sigi,” jelasnya pada kegiatan yang turut dihadir Kasi pelaksana BPPW wilayah I Sulteng, Aksa Mardani; Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Sigi, dr Rika F Sakarudin; PPK Sanitasi BPPW wilayah I Sulteng, Dr Ishak Tjenne; perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sigi, serta para Kepala Desa.
Wabup mengucapkan terimakasih pada BPPW Sulteng yang telah menunjuk Kabupaten Sigi sebagai salah satu kabupaten untuk pelaksanaan program Sanitasi Perdesaan Padat Karya tahun anggaran 2021.
Menurutnya, program itu sangat baik untuk masyarakat, karena menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan. Selain itu, ini juga memberikan kesempatan kerja sementara bagi masyarakat, sehingga bisa memberikan tambahan pendapatan bagi mereka.
“Ditengah keterbatasan anggaran pembangunan, dirinya berharap kiranya selain program ini, ada program-program lainnya yang bisa dikucurkan di Sigi,” harapnya.
Wabup berpesan kiranya para kepala desa dapat bekerja semaksimal mungkin, agar program ini dapat terlaksana dengan baik sehingga yang menjadi tujuan bersama dapat tercapai. AJI/*