PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura menyapa seluruh Kepala Desa (Kades) se-Sulteng, melalui pertemuan virtual yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Sulteng, di Palu, Minggu (1/9/2024).
Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan kebanggaannya saat ini karena desa dengan status sangat tertinggal di Sulteng sudah tidak ada lagi, atau telah berhasil dientaskan. Ia menekankan, tugas ke depan adalah melakukan program pembangunan aplikatif yang bisa menyentuh langsung ke masyarakat.
Sekaitan dengan harapan itu, Gubernur menyebut sejumlah program pembangunan prioritas, yang implementasinya akan berfokus dari desa. Di antaranya adalah Digitalisasi Desa, yang disebut dapat memperluas akses informasi warga melalui tersedianya layanan internet gratis, yang pembiayaannya dari Dana Desa.
Lalu program petani milenial, sebagai upaya menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian, yang terintegrasi dengan pemanfaatan teknologi guna meningkatkan hasil-hasil pertanian.
“Sektor hortikultura juga akan lebih ditingkatkan ke depan, agar dapat berkontribusi bagi PAD,” kata Gubernur.
Ia mengakui, Provinsi Sulteng memiliki potensi hortikultura yang sangat besar, dan diestimasi mampu menyuplai kebutuhan pangan masyarakat di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, daerah industri logam di wilayah timur Sulteng, dan ekspor ke mancanegara.
Salah satunya, yakni durian yang disebut Gubernur sangat diminati Cina. Terkait hal itu, ia mengungkapkan bahwa Provinsi Sulteng sudah diberi lampu hijau dari Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) RI, untuk mengekspor langsung durian melalui pelabuhan Pantoloan sebagai pintu gerbang pengiriman.
Gubernur juga menyampaikan, pihaknya sedang gencar melakukan program Inseminasi Buatan (IB) antara sapi lokal dengan sapi-sapi unggul dari varitas Limosin, Angus, Brahma dan Wagyu, dengan tujuan menghasilkan keturunan sapi berkualitas unggulan.
Tanaman kelapa varietas Renja dari hasil persilangan antara kelapa Buol, kelapa Bangga dan kelapa Halmahera, juga diharapkan dapat dibudidayakan petani, karena memiliki keunggulan berupa pohon tidak terlalu tinggi, berbuah banyak dan tahan pada kondisi ekstrem.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga meminta kepada para Kades untuk proaktif memotivasi warganya, agar mau berwirausaha dan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga lunak hanya 6 persen, agar usaha-usaha bidang hortikultura lebih cepat berkembang dan berdampak meningkatkan kesejahteraan warga.
“Digitalisasi desa adalah trigger (pemicu) masyarakat untuk mengakses pengetahuan, dan mendorong majunya hortikultura,” tandas Gubernur. */IEA