SIGI, MERCUSUAR – Untuk mencegah perkembangan penyakit schistosomiasis (demam keong) di Kecamatan Lindu, dapat diperlukan dengan memperbaiki lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, dr. Sofyan Mailili, kepada wartawan Mercusuar, Selasa (14/2/2023).
“Yang dimaksud memperbaiki lingkungan, adalah apabila ada lahan tidur agar diolah kembali, sehingga lahan tersebut berfungsi untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya, selain pengolahan kembali lahan tidur, masyarakat yang memiliki ternak seperti sapi, kerbau, babi dan kambing diminta untuk dikandangkan. Jika ternak tersebut masuk di lokus schistosomiasis, maka penyakit tersebut dapat menular melalui kotoran, apabila diinjak manusia atau ternak lain.
“Intinya untuk lahan yang dianggap lokus schistosomiasis, harus diolah dengan jumlah air banyak, serta jika tidak diolah harus dikeringkan,” kata dia.
Selain itu, ia menegaskan, penanganan schistosomiasis tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja, melainkan harus dilakukan oleh banyak pihak lainnya.
“Diimbau kepada masyarakat untuk menghindari penyakit demam keong, harus hidup sehat, memiliki sanitasi yang layak, serta apabila pergi ke lahan pakai sepatu bot,” pungkasnya. AJI