PALU, MERCUSUAR – Salah satu tantangan Polisi Kehutanan (Polhut) secara nasional saat ini, yang belum tuntas untuk diselesaikan, adalah jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih kurang.
Hal itu disampaikan Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura saat membacakan amanat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Prof. Dr. Siti Nurbaya, pada upacara peringatan HUT ke-56 Polhut tingkat Provinsi Sulteng, di halaman Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng, Rabu (21/12/2022).
Jumlah pejabat fungsional Polhut pada instansi pemerintah saat ini sebanyak 2.863 orang, disebut masih jauh dari jumlah memadai untuk melaksanakan tugas dan fungsi mengamankan kawasan hutan di Indonesia.
Dengan luas kawasan hutan di Indonesia seluas lebih kurang 120 juta hektar, rasio Polhut terhadap luas kawasan yang harus diawasi adalah 1:41.914. Artinya, 1 Polhut harus mengawasi kawasan hutan seluas 41.914 ha. Sedangkan menurut hasil kajian kebutuhan petugas pengamanan hutan tahun 2013, rasio idealnya adalah 1:5.000.
“Artinya, dibutuhkan Polhut sebanyak 24.000 orang untuk mengamankan hutan seluas 120 juta hektar secara optimal. Menurut perhitungan tersebut, masih dibutuhkan Polhut sebanyak kurang lebih 21.137 orang,” ujar Gubernur.
Kebutuhan SDM pengamanan hutan, tidak hanya mempertimbangan luas kawasan hutan, namun juga wilayah di luar kawasan hutan dalam hal pengawasan peredaran hasil hutan.
Selain itu, ia berpesan, dalam rangka penanganan permasalahan tindak kejahatan di bidang kehutanan, diperlukan Polhut yang handal dengan menggandeng keterlibatan dan kerja sama dengan stakeholder. Untuk itu, Polhut wajib memiliki jiwa integritas, profesional, responsif, dan inovatif.
Diungkapkan, jumlah operasi pencegahan dan pengamanan hutan dari tahun 2015 hingga 2022 berjumlah 1.861 kali, atau rata-rata 232 kali operasi pertahun.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sulteng juga menyampaikan harapan, agar Polhut terus semangat dan menjaga komitmen serta berjiwa patriot, dalam menjaga kelestarian lingkungan hutan Sulteng.
“Terus pertahankan karunia Tuhan yang sangat berharga, untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan pembangunan Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju,” pungkas Gubernur. */IEA