Sekkab Parmout Monev Terkait PMK

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Parigi Moutong (Parmout), Zulfinasran Tiangso menggelar rapat monitoring dan evaluasi (monev) terkait kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di ruang kerjanya, Senin (3/4/2023).

Hadir dalam monev tersebut , Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Masnuri, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Yusrin Usman, Camat Parigi, Sri Nur Rahma, Camat Parigi Tengah, Abdul Rahman Badja, dan sejumlah dokter hewan.

Monev tersebut dilakukan guna mendengarkan hasil penanganan terhadap PMK di wilayah Kecamatan Moutong beberapa bulan yang lalu, serta membahas penanganan kasus tersebut.

Selain itu, dilakukan sosialisasi untuk menekan penyebaran angka kasus hewan terinfeksi melalui vaksinasi yang telah dilaksanakan, serta akan ditargetkan menyasar ke seluruh peternak yang ada di wilayah Parmout.

“Perlu adanya pendataan dan identifikasi lapangan, guna mendapatkan data sebaran per wilayah kasus hewan yang terjangkit penyakit, yang telah divaksin, dan yang telah terobati, bahkan juga hasil secara klinis sembuh total,” kata Zulfinasran.

Berdasarkan laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parmout, bahwa sampai saat ini sekitar 2.600 ekor hewan telah dilakukan pengobatan secara klinis dan dirawat secara intensif, serta 2.995 ekor telah divaksin,

Terkait hal itu, Sekkab berharap agar tim yang telah bekerja selalu memberi update laporan kepada Pemerintah Daerah, sejauh mana perkembangan dan hasil yang telah dicapai, serta terus berkoordinasi bersama Pemerintah Kecamatan sampai ke tingkat desa, guna mendeteksi dini apabila terjadi hal-hal yang sifatnya teknis dan butuh penanganan cepat.

Selain itu, tim diminta mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya peternak, agar bisa bekerja sama dengan baik, dalam hal sosialisasi dan pencegahan PMK.

“Penanganan kasus penyakit hewan sangatlah menjadi perhatian khusus dari Bupati dan Wakil Bupati, karena Parmout merupakan sentra pembibitan dan peternakan dan memiliki potensi sangat besar, sehingga dibutuhkan langkah-langkah strategis dan keseriusan di dalamnya, agar kelompok masyarakat pembudidaya ternak tidak mengalami permasalahan dan penurunan kualitas, serta produktifitasnya dalam hal komoditi hewan,” tutur Zulfinasran.

Apa lagi, kata dia, menjelang perayaan Idulfitri, akan berpengaruh terhadap sejumlah daerah, khususnya Kabupaten Parmout, terkait kebutuhan pasokan daging sapi.

“Tentunya hal ini menjadi tujuan kita bersama, yaitu menciptakan keamanan dan ketersediaan pangan di tengah masyarakat, serta mengendalikan kenaikan harga pangan di pasaran, guna menekan laju inflasi daerah dan menumbuhkan nilai beli masyarakat,” pungkasnya. TIA

Pos terkait