PALU, MERCUSUAR – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Provinsi Sulteng menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) RI, Arif Rahman Hakim bersama rombongan, di Gedung UPT Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulteng, Jumat (7/7/2023).
Sebelumnya, Arif Rahman melakukan kunjungan ke Festival Durian yang dilaksanakan di Kabupaten Parigi Moutong. Usai melakukan pertemuan, Arif Rahman didampingi Kepala Dinkop UKM Sulteng, Sisliandy dan Sekretaris Dinkop UKM mengunjungi UD Hj. Mbok Sri, kemudian menuju gerai oleh-oleh khas palu Hj. Mbok Sri, lalu ke KSP Dipo Melo Finance.
Dalam pengantarnya, Kepala Dinkop UKM Sulteng, Sisliandy menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekretaris Kemenkop dan UKM RI bersama rombongan yang berkunjung ke Sulteng.
Menurutnya, kunjungan tersebut dalam rangka memberikan pencerahan dan motivasi terkait kebijakan isu-isu strategis nasional pada Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Sisliandy menyampaikan, saat ini kegiatan Dinkop UKM Sulteng sudah berjalan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021—2026. Sektor koperasi lebih banyak mengarah pada peningkatan kualitas kelembagaan dan sumberdaya manusia, melalui bimtek dan kegiatan-kegiatan lainnya.
“Ke depannya, kita akan lebih banyak berkolaborasi, karena kita menginginkan action,” ujar Sisliandy.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI Arif Rahman Hakim menyampaikan bahwa pemerintah merupakan fasilitator dan pembuat iklim usaha yang lebih baik, berdasarkan kebijakan bahwa Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, dan BUMN diminta mengalokasikan anggaran 40 persen untuk belanja produk UMKM.
Arif mengungkapkan, di masa Pandemi Covid-19 banyak yang mengalami keterpurukan ekonomi, namun UMKM Indonesia masih bisa berkontribusi dengan sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 positif di kisaran 5 persen, dibandingkan negara lain.
“Ini tentu kerja keras semua pihak, sehingga UMKM kita terus eksis, tangguh dan bertahan,” sebutnya.
Hal tersebut, menurutnya membutuhkan inovasi-inovasi dan pendekatan yang harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Sesuai RPJMN, Koperasi memiliki target kontribusi 5,5 persen secara nasional, kemudian kontribusi UMKM sebesar 65 persen.
“Untuk itu, diharapkan koperasi Kabupaten dan Kota mempunyai data-data minimal omzet koperasi, baik serapan tenaga kerja, total aset dan lain sebagainya,” pungkas Arif. ABS