Serapan Beras Lokal, Bulog Sulteng Lampaui Target Bulanan

Heriswan

PALU, MERCUSUAR – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng telah melampaui target serapan beras lokal yang dialokasikan pada Februari 2025, yakni sebesar 600 ton.

Realisasi serapan tersebut merupakan bagian dari program pemerintah, yakni swasembada pangan dengan target serapan sebanyak 3 juta ton nasional.

Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog Sulteng, Heriswan mengatakan karena target bulan Februari telah tercapai di pertengahan bulan, pihaknya diperintahkan menggeser target bulan Maret ke Februari, sehingga Bulog Sulteng diminta menyerap sebesar 1.200 ton pada Februari. 

Ia mengaku optimistis, target baru tersebut akan tercapai sebelum pergantian bulan.

“Alhamdulillah, kami optimis capai lagi itu. Karena, kan, dari awal sudah saya sampaikan, kami tidak mau mencapai target, tapi harus melampaui target,” kata Heriswan di ruang kerjanya, Selasa (18/2/2025).

Heriswan menguraikan, serapan tersebut berasal dari para petani di berbagai daerah, seperti Kabupaten Parigi Moutong, Poso, dan Banggai.

“Sedangkan Kabupaten Tolitoli dan daerah sentra produksi lainnya proyeksinya di bulan depan (Maret-red),” imbuh Heriswan.

Ia menuturkan, pada masa panen kali ini, Bulog Sulteng juga menerapkan strategi ‘jemput bola’ ke para petani lokal. Heriswan menyampaikan kepada seluruh petani, untuk tidak ragu menjual hasil panennya kepada Bulog.

Para petani juga tidak diberikan standar kuantitas beras yang dijual kepada Bulog, asal memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan Bulog.

“Standar seperti biasa, broken 25, kadar air 14, dan menir satu persen. Di bawah dari standar itu, kita berupaya untuk memberikan masukan dan sosialisasi kepada masyarakat petani dan penggilingan, untuk bisa memenuhi kualitas itu. Tapi, Alhamdulillah, yang sudah kita serap ini lebih kurang standarnya sudah masuk, makanya sampai saat ini kita sudah melampaui dari target awalnya,” tutur Heriswan..

Sebelumnya diberitakan, Perum Bulog Sulteng diberikan target penyerapan beras lokal sebanyak 3.894 ton pada periode Januari—April 2025, sebagai bagian dari target nasional sebanyak 3 juta ton. IEA

Pos terkait