Sertifikasi Halal Produk Usaha; Tingkatkan Kepercayaan Konsumen

FOTO SERTIFIKASI HALAL

PALU, MERCUSUAR – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Sulteng baru saja menyerahkan sertifikat bagi lima pelaku usaha di Sulteng, Kamis (27/8/2020). Sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag tersebut merupakan yang perdana diterbitkan untuk para pelaku usaha di Sulteng.

Kebutuhan sertifikasi halal terhadap suatu produk usaha, tidak hanya dikhususkan bagi para pelaku usaha Muslim saja. Salah satu dari lima pelaku usaha dari Sulteng yang baru saja mendapatkan sertifikat halal adalah milik pengusaha nonmuslim, yakni CV Bima Tani Herbal milik I Ketut Jawi Nukasana yang menjual produk beras kemasan.

Ketut mengakui upayanya untuk mendapatkan sertifikat halal salah satunya didorong oleh niatan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen yang berasal dari seluruh kalangan termasuk masyarakat Muslim.

Dia berharap dengan adanya jaminan produk halal dapat meningkatkan nilai kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan mutu produknya di tengah persaingan usaha.

“Untuk meningkatkan persaingan usaha, dan menjadi jaminan bagi konsumen,” kata Ketut, usai penyerahan sertifikat halal di Kanwil Kemenag Sulteng.

PERLUAS PASAR

Selain itu, ia juga mengakui dengan memegang sertifikat halal serta pencantuman logo halal, nantinya akan membuka peluang pasar lebih luas terhadap produk beras kemasan hasil dari pabrik miliknya yang berlokasi di Kecamatan Tolai, Kabupaten Parigi Moutong tersebut.

Ia menyebut, beberapa daerah yang memiliki peluang ekspansi usaha, seperti Manado, Makassar, Bali dan Jakarta.

Ditambah dengan izin peredaran produk secara nasional yang dikantonginya dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan sertifikat halal dari BPJPH Kemenag, ia semakin merasa yakin untuk melakukan ekspansi usaha secara nasional. “Kemasan kami sudah memiliki izin nasional dari Kementan, selanjutnya kalau kemasan lima kilogram ini selesai dan logo halal sudah dipasang, kami akan ekspansi secara nasional di seluruh minimarket, swalayan dan supermarket, itu peluang kami,” pungkas Ketut. IEA

Pos terkait