Sesar “Tanpa Nama” di Togean Bukan Sesar Baru

HLL

PALU, MERCUSUAR – Menyikapi wacana soal pergerakan sesar baru di dasar laut Kepulauan Togean yang beredar di media sosial dalam beberapa minggu terakhir, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu, turut berkomentar. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Palu, Hendrik Leopatty, Kamis (29/10/2020) malam mengatakan, sesar tersebut sudah lama berada di lokasi tersebut dan bukan sesar baru.

Hendrik melanjutkan, akumulasi gempa yang ada di sekitar lokasi tersebut, di dalam peta geologi, secara resmi belum dipetakan, baik dari referensi dalam maupun luar negeri. Menurutnya, ada dua kemungkinan besar, yakni terusan Sesar Balantak yang terletak di darat di Kabupaten Banggai atau sesar lokal.

“Kami sudah menyampaikan ke BMKG dan untuk kepastiannya, masih butuh waktu, karena pengkajian ilmiahnya tidak dapat dijustifikasi langsung dalam waktu hitungan bulan. Diperlukan kumpulan data-data gempa, sehingga sebaran gempa memliki pola dominan yang seperti apa, baru bisa sesarnya dikategorikan,” jelasnya.

Menurut Hendrik, pihaknya saat ini masih menunggu hasil pengkajian tersebut. Untuk pemantauan aktivitas gempa kata dia, tetap dilaksanakan untuk seluruh wilayah Sulteng dan sekitarnya.

Kepada masyarakat, Hendrik berharap agar tidak terjebak dalam informasi hoaks, yang kata dia, boleh jadi memutarbalikkan informasi pemantauan pihaknya. Untuk mitigasi dan adaptasi, pihak BMKG kata dia, senantiasa mendorong agar masyarakat selalu siap siaga, karena gempa tidak dapat diprediksi kapan dan di mana terjadinya, begitupun dengan kekuatannya.

“Syarat tsunami ialah seperti terjadinya sebuah gempa besar di laut dangkal dengan kekuatan Mw7,0 atau lebih, dengan kedalaman hingga 60 km (umumnya di bawah 20 km). Tsunami ini dipicu oleh aktivitas gempa tektonik,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar tidak resah, sebab sesar itu bukan merupakan sesar baru, tapi kebetulan dalam waktu hitungan hari, ada kejadian gempa sering terjadi di situ.

Dalam laporan aktivitas gempa bumi yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, melalui laman media sosial Facebook-nya, Bmkg Stasiun Geofisika Palu, sejak 1 Oktober hingga 30 Oktober, tercatat ada 15 gempa bumi yang terjadi di wilayah sekitar Kabupaten Banggai dan Kepulauan Togean. Terkini, gempa berkekuatan Mw4.2 dengan kedalaman 5 km, berlokasi di darat, 39 km arah timur laut Luwuk, yang terjadi pada Jumat (30/10/2020) pukul 00.47 WITA. JEF    

Pos terkait