SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sigi, mengikuti Focus Group Discussiuon (FGD) secara virtual dengan tema Kesiapan Daerah Dalam Upaya Pencegahan Stunting di Masa Pandemi Covid-19. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Habibie Institute For Public Policy and Governance Universitas Indonesia.
Demikian dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Upaya Kesehatan Masyarakat, Dinkes Sigi, dr. Rika F. Sakarudin kepada wartawan media ini via gawai, Rabu (19/8/2020) malam.
Dijelaskan, kegiatan FGD ini terbatas dan hanya diikuti 18 Dinkes se-Indonesia, salah satunya Dinkes Sigi. Kegiatan ini menghadirkan pembicara yakni Direktur Eksekutif HIPPG, Dr. drg. Widya Leksmanawati Habibie Sp.Ort., MM, dokter spesialis anak dan staf ahli HIPPG, Dr. dr. Tb. Rachmat Sentika, Sp.A, MARS dan staf ahli HIPPG selaku moderator pemandu kegiatan FGD, dr.Tono Rusdianto.
“Tahun 2020, ada 260 kabupaten lokus stunting di Indonesia. Alhamdulilah dengan dimediasi oleh The Habibie Centre, kami diberikan kesempatan untuk memaparkan kesiapan Kabupaten Sigi, terkait penanganan stunting,” jelas Rika.
Rika dalam pemaparannya, menjelaskan bagaimana data stunting yang ada di Sigi, kemudian bagaimana intervensi yang telah dilakukan, bagaimana kesiapan sarana dan prasarana dalam penanganan stunting, serta gambaran-gambaran di desa masing-masing dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Diharapkan, pada sesi berikutnya akan berkembang dengan adanya masukan dari Kemenkes, Kemendagri dan Adinkes. Rencananya sesi berikutnya akan dilaksanakan pada Rabu (26/8/2020). Dalam sesi tersebut pihak penyelenggara akan menghadirkan Kemenkes, Kemendagri dan Adinkes.
“Adapun daerah yang terlibat dalam FGD tersebut adalah Dinkes Aceh Timur, Lombok Tengah, Manggarai, Sintang, Kotawaringin Timur, Tapin, Kolaka, Pohuwato, Mamuju, Muna, Subang, Klaten, Sragen, Grobogan, Kediri, Malang, Gianyar dan Dinkes Sigi,” tutupnya. AJI