SIGI,MERCUSUAR –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi menerima piala dan piagam penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2019, untuk kategori daerah tertinggal.
Piala dan penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo kepada Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Sutopo Sapto Condro mewakili Bupati Sigi, di Ballrom Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (07/10/2019).
Demikian dikatakan Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Ariyanto pada wartawan Media ini, Selasa (8/10/2019).
Dijelaskan Kabag, penerimaan piala dan piagam penghargaan IGA 2019 sebenarnya akan dilakukan langsung oleh Bupati Sigi, namun hari yang sama Bupati Sigi mengikuti rapat koordinasi (Rakor) percepatan rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana bersama Wakil Presiden (Wapres), Yusuf Kalla di Kantor Gubernur Sulteng.
“Ada dua kabupaten kategori daerah tertinggal yang menerima piala dan piagam penghargaan IGA 2019, yaitu Kabupaten Sigi dan Kabupaten Nabire. Sedangkan daerah yang masuk dalam kategori perbatasan ada tiga, yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Morotai,” jelas Kabag.
Kedepan, kata Kabag, diharapkan dengan adanya penghargaan IGA 2019 Kabupaten Sigi akan mendapat dana insentif daerah tahun 2021, karena sebagai daerah tertinggal dan pascabencana, Sigi mampu menunjukkan sebagai daerah inovatif.
Nilai inovatif yang sudah diraih, sambung Kabag, akan terus ditingkatkan dengan menginventarisir semua inovasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mengingat masih banyak inovasi-inovasi di Sigi yang belum terekspos dengan baik, serta belum didukung dengan regulasi. “Karena itu kita menciptakan Kabupaten Sigi sebagai kabupaten ramah inovasi,” tutupnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri telah membuat inovasi pelayanan publik tata kelola pemerintahan, yakni Pusat Jejaring Inovasi Daerah atau Puja Indah.
“Inovasi ini dilahirkan untuk memudahkan pelayanan di daerah yang juga dapat dilakukan secara mudah, sederhana, murah, cepat dan tepat, serta memberikan kemudahan bagi investor untuk berbisnis,” ujar Mendagri dalam rilis yang diterima wartawan Media ini, Selasa (8/10/2019) dari Bagian Humas Pemkab Sigi.
Ditambahkan Mendagri, hingga kini sudah ada 77 pemerintah daerah (Pemda) yang telah menandatangani komitmen pembinaan inovasi daerah dengan menggunakan layanan Puja Indah sebagai inovasi layanan publik.
Mendagri juga mengingatkan pemda harus menciptakan dan membangun inovasi di daerah, seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo. “Visi inovasi daerah kedepan memang harus dapat mewarnai pembangunan di seluruh Indonesia. Membangun inovasi juga sebagaimana yang selalu diharapkan Bapak Presiden Jokowi, dimana filosofi inovasi yang dapat memangkas biaya, memangkas jalur birokrasi yang panjang dan memangkas waktu yang panjang harus terwujud dengan baik dan lebih cepat,” tandasnya.
Visi inovasi, sambung Mendagri, harus dilakukan secara inovatif. “Oleh karena itu, kita harus mewujudkan inovasi di seluruh daerah di Indonesia, baik lahir dari pemerintah daerah maupun yang difasilitasi oleh pemerintah pusat harus menjadi smart government. Hal ini dapat diwujudkan dengan merefleksikan smart city dan smart regional di seluruh Indonesia,” tutup Mendagri.AJI/*