Sigi Kampanye Germas Cegah Stunting

FOTO GERMAS SIGI

SIGI, MERCUSUAR- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan stop stunting tingkat Kecamatan Marawola di Puskesmas Marawola, Sabtu (29/8/2020).

Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Dinkes Sigi, dr Rika F Sakaruddin mengatakan kampanye germas cegah stunting itu difokuskan pada para remaja putri untuk disiapkan kesehatannya agar tidak menderita anemia.

Langkah tersebut bertujuan untuk menyiapkan kesehatan para remaja putri agar ketika ia menikah dan hamil kondisi ibu dan bayi sehat, hingga bayi dalam kandungan tidak terdampak stunting.

“Ini merupakan Germas yang pertama selama masa pandemi di wilayah kecamatan untuk Kabupaten Sigi,” katanya.

Berdasarkan data Dinkes Sigi angka kasus stunting di daerah itu tahun 2019 dengan status pendek dan sangat pendek untuk usia 0-23 bulan mencapai 1.199 kasus atau 20,2 persen. Sementara untuk usia 0-59 bulan mencapai 3.580 kasus atau 24,7 persen.

Berdasarkan data kasus yang ada untuk Kecamatan Marawola angka presentase yang tertinggi berada di Desa Lebanu.

Sementara itu, Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta mengatakan upaya dan tindakan yang telah dilakukan pemerintah untuk penanganan stunting, yaitu membentuk tim gugus bersama dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang melaksanakan program-program penguatan kesehatan masyarakat.

“Selanjutnya kesehatan juga mempunyai program khusus melalui kader-kader kesehatan dengan bidang yang terkait, bergerak untuk mendorong penguatan stunting itu sendiri melalui penyuluhan, penyampaian terkait dengan penguatan gizi, ibu hamil yang akan melahirkan, semua akan diatur gizinya dipuskesmas, termasuk juga posyandu yang sudah bergerak,” ujar Bupati.

Dia berharap tahun 2021 semua dapat selesai dan menjadi salah satu bagian dari percontohan locus dari pusat dan angka tersebut akan mengalami penurunan.

“Semoga di tahun-tahun berikutnya kita bebas stunting sesuai target dan rencana. Kepada dinas terkait yang dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui kepala desa dengan adanya program makanan tambahan serta pemberian vitamin, dan dari mereka ada sedikit nilai untuk menggaji para kader posyandu walaupun belum cukup tetapi ada nilai kebersamaan didalamnya,” harap Bupati. AJI

Pos terkait