SIGI, MERCUSUAR – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sigi terbatas, sehingga untuk pemulihan ekonomi pascabencana perlu dukungan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi.
Selain pemulihan ekonomi, Sigi juga butuh pemulihan bidang infrastruktur baik infrastruktur jalan, perkantoran, pendidikan dan infrastruktur kesehatan.
Demikian dikatakan Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta saat membuka Focus Group Disscussion (FGD) pemulihan ekonomi dan mata pencaharian, serta pengembangan livelihood di Kabupaten Sigi, pascabencana bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian PPN/BAPPENAS, di Aula Kantor Bupati Sigi Sementara di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Selasa (29/10/2019).
“Diskusi ini terkait dengan upaya-upaya pemulihan, khususnya di bidang ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) maupun pusat, melalui APBD maupun APBN, serta melalui kerja sama dengan berbagai organisasi kemanusiaan atau NGO,” jelas Bupati.
Lanjutnya, pemerintah daerah terus melakukan upaya pemulihan melalui optimalisasi program-program yang ada di perangkat daerah terkait, seperti Dinas Koperasi dan UMKM; Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan; Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan; Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan; Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi; serta dinas teknis terkait lainnya.
“Ini (optimalisasi program) dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai organisasi atau NGO,” kata Bupati.
Hadir dalam kegiatan itu, antara lain Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo dan Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu, Aisyah Gamawati Kemendes PDTT, serta Kepala Sub Direktorat Daerah Tertinggal dan Rawan Bencana BAPPENAS, Diah Lenggogeni, serta Ketua Dekab Sigi, Moh Rizal Intjenae dan sejumlah anggota Dekab serta kepala OPD. AJI