BEKASI, MERCUSUAR – Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Samuel Yansen Pongi didampingi Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Moh Akib menghadiri dan sekaligus menjadi salah satu pembicara pada Fokus Group Discussion (FGD) swasembada daging, yang digelar di Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Selasa (6/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Wabup mengatakan dari 26 kabupaten di Indonesia yang mengikuti program Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), Kabupaten Sigi menjadi Kabupaten terbaik kategori A.
Kata dia, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi sangat mendukung dan bersinergi dengan pendidik dari Institut Pertanian Bogor (IPB), serta bersama peternak dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dini.
Sinergi tersebut terwujud melalui program bidang pendidikan, berupa kerja sama untuk menyekolahkan anak-anak daerah Kabupaten Sigi yang memenuhi syarat, dengan semua biaya ditanggung oleh Pemkab Sigi.
“Dengan harapan, setelah menyelesaikan pendidikannya dan telah disertifikasi, mereka akan kembali ke daerah asalnya untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh, sebagai petani dan peternak millenial yang produktif membangun Kabupaten Sigi sebagai salah satu sentra produksi daging sapi di dalam negeri,” jelas Wabup.
Lanjutnya, Pemkab juga meluncurkan program bantuan, salah satunya ternak sapi untuk dikembangbiakkan oleh masyarakat peternak. Program tersebut menjadikan Kabupaten Sigi sebagai salah satu daerah yang terpilih sebagai daerah pengembangan sapi indukan, mewujudkan kemitraan antara peternak, akademisi, birokrat, dan pebisnis dapat berjalan berkelanjutan.
Dalam kegiatan tersebut, Wabup Sigi juga menyampaikan pengembangan kawasan peternakan hewan di Kabupaten Sigi saat ini sedang berjalan, dengan kata kunci mengubah mindset (pola pikir) masyarakat petani peternak, yang sebelumnya berpikir bahwa beternak sapi hanya sebagai kegiatan sampingan, kemudian menjadikan peternak sapi modern sebagai kegiatan usaha bisnis yang serius dan berkembang, dan tidak malu lagi untuk menjadi peternak sapi bakalan, indukan maupun dalam bentuk pengusaha daging sapi.
Namun, hal itu kata Wabup, masih terkendala dengan penganggaran DAU bermerek, sehingga pemerintah masih terbatas dalam memberikan bantuan dan dukungan anggaran kepada masyarakat. Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah pusat dapat mendukung melalui APBN, sehingga pengembangan perkembangbiakan peternakan sapi di Kabupaten Sigi dapat terwujud. */AJI