Sikola Mombine Respon Darurat Bencana di Sulbar

HLL

MAMUJU, MERCUSUAR  – Yayasan Sikola Mombine mengirimkan 6 personel stafnya, merespon situasi darurat bencana gempa bumi, yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Enam orang tim tanggap darurat ini, berangkat bersama dengan rombongan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (17/1/2021).

Demikian dikatakan Ketua Tim Rescue Sikola Mombine, Ervin Sudin, melalui rilis pers yang diterima redaksi, Selasa (26/1/2021). Kata dia, keenam orang personel Sikola Mombine ini, bertugas mengumpulkan data bencana di desk relawan, mendistribusikan bantuan kepada para penyintas bencana, melakukan rapid gender assessment, serta memberikan dukungan psikososial pada para penyintas anak di pengungsian.

Lanjut Ervin, ketika tiba di Mamuju, tim bergerak cepat dan berbagi peran. Sebagian langsung mengumpulkan data di Posko Induk BNPB, sementara sebagian lain bertugas mendistribusikan bantuan. Berbagai bantuan yang telah disiapkan oleh Sikola Mombine, berupa selimut, tenda, sarung, dignity kit, hygene kit, paket anak, dan obat-obatan.

Setidaknya terdapat 6 titik wilayah yang menjadi lokasi pendistribusian bantuan, yaitu Lapas Perempuan dan Lapas Anak di Kecamatan Kaluku, Desa Batupanuang Kecamatan Bambu, Posko Taan Kecamatan Tapalang, Posko pengungsi Kelurahan Tambayoko, dan Puskesmas Binangga Kecamatan Mamuju. Total jumlah penerima manfaat sebanyak 168 orang dan 1 instansi, yang terdiri dari 77 perempuan, 90 anak dan 1 puskesmas.

Menurut Ervin, kendala yang dihadapi tim relawan, yakni kendala trasnportasi darat untuk menjangkau daerah-daerah terisolir, yang masih belum dapat dilakukan. Alhasil, distribusi logistik terasa masih belum tepat sasaran.

Adapun rekomendasi dari tim Sikola Mombine pasca melakukan respon darurat ialah, agar pemerintah memastikan bantuan yang diberikan memenuhi kebutuhan kelompok rentan, seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita dan lansia, memperkuat koordinasi di titik-titik pengungsian wilayah paling terdampak dan pengungsian mandiri, agar distribusi bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan, serta meningkatkan koordinasi antara relawan yang datang memberikan bantuan, serta jaminan kesehatan dan keselamatan bagi para relawan, karena datang dari berbagai daerah, di situasi pandemi Covid-19. */JEF

Pos terkait