DONGGALA, MERCUSUAR – Era digital menjadi keniscayaan yang harus diterima hingga pelosok desa, sehingga semua pihak harus siap menerima, dan memulakannya dengan proses belajar.
Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Sulteng, Mahfud Masuara, dalam pertemuan bersama Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosantik) Provinsi Sulteng, dengan warga yang berasal dari 13 desa di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, di Desa Tanjung Padang, Minggu (29/12/2024).
“Kami akan meminta para pemuda di setiap desa, masing-masing lima orang yang memiliki kemampuan mengelola IT untuk dilatih,” ujar Mahfud.
Nantinya, lanjut Mahfud, kelima orang dari setiap desa tersebut akan menjadi pendamping dalam mengelola IT di masyarakat.
“Apalagi, Sirenja salah satu kecamatan yang cukup dekat dengan lokasi IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara, sehingga akan menjadi penyokong bagi keberlangsungan pangan di IKN,” ujarnya.
Salah satu contohnya, ungkap Mahfud, para petani dan pebisnis di Kecamatan Sirenja, bisa meng-upgrade kemampuan dalam era digital, dapat mempromosikan produk hanya dengan menyentuh gawainya, bahkan mampu melakukan transaksi via layanan elektronik yang berbasis digital.
Selain dari segi peningkatan SDM, Mahfud juga memberikan penekanan tentang pentingnya infrastruktur pendukung, seperti satelit di daerah yang susah sinyal.
“Karena tidak ada gunanya jika SDM-nya sudah bagus, tetapi infrastruktur jaringannya tidak ada,” tekannya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kominfosantik Sulteng, Sudaryano Lamangkona juga memberikan dukungan positif terhadap ide yang dimunculkan oleh Mahfud Masuara. Sebab menurutnya, saat ini pihaknya akan membangun 123 desa digital di tahun 2025.
Hal itu, kata Ano, sapaan akrab Sudaryano, adalah bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat terkait urusan yang berbasis digital.
“Maka dengan hadirnya ide untuk melatih tenaga yang nantinya akan mengelola kebutuhan digital di masyarakat, dan juga infrastrukturnya, Insyaallah, Pemda melalu Dinas Kominfosantik akan membantu,” ujar Ano.
Ia juga membeberkan beberapa desa yang saat ini, sudah mulai mandiri dalam mengelola desa digital, sehingga membuat peserta dalam pertemuan itu lebih bersemangat untuk menyimak dan bertanya. MBH