SIGI, MERCUSUAR – Kepala SMP Negeri 4 Sigi, Fahria mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus membangun pagar sekolah dengan model permanen.
Hal itu, kata dia, karena sekolah dengan lahan yang memiliki luas 2 hektare tersebut, saat ini tidak memiliki pagar beton permanen.
“Kami memang lagi fokus membangun pagar beton secara bertahap, karena keterbatasan anggaran sekolah,” ujar Fahria kepada Mercusuar, Sabtu (3/8/2024).
Menurutnya, pagar beton atau permanen sangat dibutukan, mengingat luas lahan sekolah serta aset-aset sekolah yang ada di dalamnya yang tidak bisa dijaga selama 24 jam. Luas sekolah akan menjadi salah satu masalah, terkait dengan pengawasan siswa yang membolos, atau keluar saat jam sekolah berlangsung.
“Saat sekolah sudah menuntaskan jam pelajarannya, maka dipastikan semua sudah pulang, tinggal penjaga sekolah yang ada. Tapi, kan, mereka juga punya keterbatasan kemampuan dalam mengawasi sekolah yang luas sekali, tanpa adanya pagar yang mumpuni,” ujarnya.
Fahria menambahkan, sekolah yang dipimpinnya pernah membuat pagar keliling dengan kawat duri. Namun, katanya lagi, saat ini pagar tersebut sudah banyak yang dirusak.
Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan pembangunan secara perlahan, mengingat keterbatasan anggaran.
“Meskipun anggaran terbatas, tetapi kami tetap fokus membangunnya. Sebab peranan pagar sekolah ini sangat penting,” tandasnya. MBH