PALU, MERCUSUAR – Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulteng, Heriswan mengungkapkan, pihaknya kembali mendatangkan 316.000 liter stok minyak goreng (migor) merek ‘Minyakita’, untuk disalurkan ke sejumlah pasar tradisional di Palu, sebagai upaya menekan harga yang diakuinya saat ini mengalami kenaikan.
Stok tersebut, kata Heriswan kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (5/7/2023), masih memungkinkan akan bertambah, seiring dengan permintaan yang terus dilakukan Bulog kepada PT Tanjung Sarana Lestari (TSL) di Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat sebagai produsen.
“Stok ini akan disalurkan secara bertahap, menyesuaikan permintaan dengan skema salur mengutamakan pedagang kecil sehingga sampai pada konsumen. Untuk harga, tetap pada HET (Harga Eceran Tertinggi) yakni Rp14.000 per liter,” ujar Heriswan.
Menurutnya, saat ini alokasi migor untuk Sulteng melalui produsen sekira 60 persen dari total produksi. Selain Kota Palu, lanjut Heriswan, pihaknya juga terus menjalankan distribusi ke wilayah lainnya, seperti Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala, dan darah lainnya di Sulteng.
“Kita selalu membagi stok ke Cabang Bulog yang ada di Sulteng. Sistem menyalurkan langsung ke pedagang kecil ini kami anggap bagus,” tutur Heriswan.
Ia juga mengingatkan kepada para mitra salur pedagang, untuk tetap menjual stok migor Minyakita dengan HET sesuai aturan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter.
Selain itu, distributor lain yang ditugaskan untuk menyalurkan Minyakita, diharapkan dapat menerapkan pola yang sama, sehingga ada keselarasan dalam misi stabilisasi harga, khususnya pada komoditi migor.
“Selain Minyakita ini, ada juga minyak curah. Itu juga tersalurkan secara reguler,” tandas Heriswan. IEA