STAH Dharma Sentana Inisiasi Pemulihan Psikis Pascabencana

IMG-20190929-WA0006

PALU, MERCUSUAR – Moderasi beragama, kebersamaan, serta integrasi, menjadi tiga bagian penting dalam memahami perubahan-perubahan yang terjadi pascabencana 28 September 2018. Tiga bagian penting ini, merupakan bagian dari upaya refleksi untuk memahami arti sebuah bencana dalam kehidupan.

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Ketut Widnya, M.A., M.Phil., Ph.D, pada Seminar Nasional bertajuk Yoga in The Perspective of Sience, Spirittuality, Theology, and Bhagavad Gita, yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (28/9/2019), bertempat di Ballroom Rama Hotel Palu. Seminar nasional ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam program trauma healing bagi masyarakat korban bencana di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala, yang dilaksanakan oleh kampus tersebut.

Senada dengan Dirjen Bimas Hindu, Gubernur Sulteng dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng, Moh Nizam mengatakan, yoga sebagai aktivitas meditasi dan mengurangi stres, penting dilakukan sebagai upaya pemulihan psikis pascabencana. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut, sebagai upaya rehabilitasi pascabencana.

Ketua STAH Dharma Sentana Sulteng, Gede Merthawan, dalam sambutannya menjelaskan, selain sebagai upaya rehabilitasi psikis pascabencana, kegiatan ini juga sebagai sebagai sarana silaturahmi, sambung rasa dan empati pascabencana. Lewat kesempatan tersebut pihaknya juga berharap, proposal pengajuan perubahan status STAH menjadi perguruan tinggi Hindu negeri, bisa menjadi agenda prioritas Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI
Dalam seminar ini akan ada sarasehan yang menghadirkan Prof. Drs I Ketut Widnya, M.A., M.Phil., Ph.D. (Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI), Drs. I Wayan Budha, M.Pd (Direktur Pendidikan Tinggi) I Nyoman Witana, S.Ag., M.Si (Kasubdit Pendidikan Tinggi) serta Ketua STAH Gede Merthawan, S.Sos., M.Si. Sarasehan ini mengambil tema Peran Pemerintah Direktorat Pendidikan Tinggi dan PTKH dalam Peningkatan SDM Hindu Pasca Bencana Menuju Sulteng Bangkit.

Seminar nasional ini juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya, yang membahas mengenai yoga dari berbagai sudut pandang. Para narasumber tersebut antara lain, Sanjay Kumar Coudhary, M. A., Drs. I Ketut Donder, M.Ag., Ph.D., dan Dr. Drs. I Ketut Nantra, M.Pd.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, seperti, mahasiswa, Peradah, KMHDI, Parisada, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulteng, anggota DPRD Provinsi Sulteng, perwakilan Pemerintah Kota Palu, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Sulteng, sivitas akademika STAH Dhrama Sentana Sulteng, pimpinan dan pengurus Yayasan Dharmakerti, juga organisasi keumatan.

Pembukaan seminar ini juga dirangkaikan dengan penyerahan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa STAH Dharma Sentana Sulteng, serta penandatanganan kerjasama dengan sejumlah OPD dan pihak lainnya. JEF

Pos terkait