POSO, MERCUSUAR – Kapolda Sulteng, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, akan melakukan koordinasi dengan Mabes Polri, terkait status perpanjangan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya di Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Sigi.
Hal itu disampaikan Kapolda Sulteng, di Pos Komando Taktis (Poskotis) Tinombala, di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Jumat (30/9/2022), menyusul tertembaknya DPO terakhir Askar alias Pak Guru, di Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
“Askar alias Pak Guru adalah DPO terakhir yang kita buru, karena memang selama ini DPO yang tersisa tinggal satu orang. Dengan tewasnya Pak Guru, maka semua DPO kasus terorisme telah habis,” kata Kapolda Sulteng.
Seiring dengan berakhirnya DPO yang diburu tim Satgas Madago Raya, Rudy selanjutnya mengatakan, masih akan berkoordinasi dengan Mabes Polri, terkait bentuk operasi selanjutnya. Hal ini karena, meski DPO yang diburu telah habis, namun tidak bisa dipungkiri, masih terdapat sejumlah simpatisan di tengah masyarakat.
“Masih akan dikoordinasikan ke Mabes Polri, mengenai pola dan bentuk operasi yang akan dilakukan lebih lanjut, karena masih banyak simpatisan di tengah masyarakat. Kita ingin menurunkan tensi dari para simpatisan ini, melalui pendekatan persuasif,” terang jenderal bintang dua ini.
Para simpatisan ini kata Rudy, akan diberi pemahaman mengenai kebangsaan, keberagaman dan persatuan, sehingga situasi Poso yang sudah aman ini benar benar kondusif tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.
“Tanggung jawab menjaga keamanan ini bukan hanya terletak pada aparat TNI/Polri, namun menjadi tugas semua elemen masyarakat untuk bersama sama menjaga situasi yang sudah kondusif ini menjadi lebih baik,” imbuhnya. ULY