BANGGAI, MERCUSUAR – Stok bahan pokok di Sub Divre Bulog banggai seperti, beras, minyak goreng, tepung terigu dan lainnya, saat ini relatif aman.
Demikian dikatakan Kepala Sub Divire Banggai, Rendy Hidayat pada wartawan di ruang kerjanya, Senin (13/4/2020).
Menurutnya, Bulog Banggai telah kedatangan beras sebanyak 1.000 ton, hingga stok saat ini berjumlah 1.300 ton.
“Ini aman sampai bulan Juli 2020, karena diperkirakan pada bulan Mei 2020 akan panen di Kecamatan Toili, sehingga tidak ada masalah dalam ketersedian beras,” katanya.
Sementara minyak goreng masih 5.000 liter dan tepung terigu ada tambahan sebanyak 10 ton yang masih dalam perjalanan dari Kota Semarang, Jawa Tengah, serta diharapkan sebelum Lebaran tiba di gudang Bulog Banggai. “Sehingga Bulog sendiri saat ini masih aman. Walaupun nantinya ada gejolak, pasti kita akan lakukan operasi pasar. Dan Alhamdulillah untuk beras sekarang sudah mulai turun harganya. Artinya operasi pasar kita berhasil,” ujar Rendy.
Lanjutnya, untuk pedagang di pasar tiap minggunya disuplai dua ton untuk dijual, sehingga dengan jatah tersebut pedagang tidak mungkin bisa menimbun beras. Selain itu, pedagang akan merasa rugi kalau sampai memborong beras, karena diperkiran tidak lama lagi panen raya. “Bulog sendiri maksimal menyerap diangka enam sampai delapan persen dari seluruh hasil produksi giling seluruh Indonesia, termasuk di Luwuk. Tetapi dari angka enam sampai delapan persen, Bulog masih bisa melakukan stabilisasi harga. Itulah yang penting,” tandas Rendy.
Dijelaskannya, beras bukan barang monopoli, artinya siapapun boleh menjualnya, beda dengan BBM yang hanya satu pihak tertentu saja.