MOROWALI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyatakan bahwa stok beras sebagai bahan pangan pokok di daerah itu aman, dalam mengantisipasi penyebaran wabah Virus Corona atau COVID-19.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Morowali, Andi Irman yang dihubungi wartawan Media ini via pesan elektronik WhatsApp (WA), Rabu (8/4/2020).
Dijelaskannya, produksi beras Morowali tahun 2019, yakni 30.558,013 ton. Kebutuhan konsumsi masyarakat Morowali adalah 13.282 ton dari jumlah penduduk 121.296 jiwa, sehingga ketersediaan sampai bulan Desember 2019 masih surplus 17.276,01 ton.
Sementara kebutuhan beras untuk bulan Januari sampai Maret 2020 yakni 3.978 ton, dengan jumlah penduduk 147.301 jiwa.
“Sehingga sampai akhir bulan Maret 2020, kita (Morowali) masih surplus 13.298,01 ton beras,” jelasnya.
Apalagi, sambung Andi Irman, saat ini ditingkat petani mulai memasuki musim panen untuk musim Tanam Pertama (MT I),” tambahnya.
Ditegaskannya, salah satu tugas utama Dinas Pertanian dalam kondisi seperti saat ini adalah bagaimana tetap tersedia kebutuhan pangan nabati dan pangan hewani.
Pada kesempatan itu, Andi Irman juga menghimbau agar masyarakat selalu menggunakan masker setiap kali keluar rumah, guna menjaga agar penyebaran COVID-19 tidak meluas. “Masker sangat penting untuk digunakan, apalagi saat keluar rumah untuk hal-hal penting, dan juga sebaiknya kurangi aktivitas diluar rumah, kami juga menyampaikan agar setiap masyarakat yang akan berkunjung dan berurusan di Dinas Pertanian, baik urusan laporan, surat-surat maupun dokumen, wajib menggunakan masker demi keamanan kita bersama” tandasnya. BBG